Tuturpedia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kegiatan perkantoran di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dilaksanakan secara hybrid atau work from home (WFH).
"Dan jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (WFO), work from home (WFH) mungkin. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 7-5, 2-5 atau angka yang lain," ujar Jokowi saat menggelar rapat terbatas (ratas) yang membahas soal polusi di Jabodetabek, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Seperti diketahui, imbauan tersebut berhubungan dengan terjadinya polusi udara yang melanda di sekitar DKI Jakarta.
Menurut Jokowi, kualitas udara yang buruk itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir.
Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, faktor pembuangan emisi dari transportasi, dan aktivitas industri di Jabodetabek.
Terkait hal ini, Mantan Gubernur Jakarta ini memberikan arahan kepada jajarannya agar mengatasi masalah polusi di Jabodetabek dengan beberapa rencana, yakni rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang .
Upaya Jangka Pendek
Upaya jangka pendek dapat dilakukan dengan melakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek menjadi lebih baik.
"Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek, dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi EURO 5 dan EURO 6, khususnya di Jabodetabek," ungkapnya.
"Kemudian perbanyak ruang terbuka hijau, dan tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran. Dan jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home, dengan aturan 75:25 atau 25:75," sambungnya.
Upaya Jangka Menengah
Dalam jangka menengah, Presiden Jokowi meminta jajarannya konsisten melaksanakan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil. Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong agar masyarakat beralih ke transportasi massal seperti Lintas Rel Terpadu (LRT), Moda Raya Terpadu (MRT), hingga kereta cepat.
"Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian kereta cepat bulan depan juga sudah beroperasi, dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah," jelasnya.
Baca Juga: PAN-Golkar Dukung Capres Prabowo Subianto, Presiden Jokowi: Tidak Ada Komunikasi, itu Urusan Mereka!
Upaya Jangka Panjang
Sementara itu, untuk jangka panjang, Jokowi meminta jajarannya memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Presiden juga meminta jajarannya melakukan pengawasan terhadap sektor industri dan pembangkit listrik, terutama di sekitar Jabodetabek.
"Yang terakhir, mengedukasi publik yang seluas-luasnya," tandasnya.
Perlu diketahui, rapat yang membahas masalah polusi udara kawasan Jabodetabek ini dihadiri para menteri hingga PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.***
Artikel Terkait
Polusi udara di jakarta berada di level tidak sehat
ISPA Meningkat? Begini Cara Deteksi dan Menangani Gejalanya Versi Kemenkes RI
Ini Arahan Presiden Jokowi soal Penanganan Kualitas Udara Jabodetabek yang Sangat Buruk