• Senin, 25 November 2024

Dampak Perubahan Cuaca, China Terancam Krisis Pangan

- Jumat, 18 Agustus 2023 | 22:41 WIB
Ilustrasi kebanjiran. (Foto: Freepik)
Ilustrasi kebanjiran. (Foto: Freepik)

 

 

Arahpublik.com - Perubahan cuaca mengakibatkan Negara China terancam terkena dampak buruk. Beberapa hal yang terjadi di China dianggap akibat perubahan iklim tahun 2023 ini.

Beberapa hal tersebut di antaranya jaringan listrik terganggu, ketersediaan air bersih susah, banjir, dan juga ancaman kerusakan tanaman. Tentunya, imbas dari cuaca ekstrim ini dapat mengancam keberlangsungan hidup rakyat China.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/8/23), para pejabat China sudah memperingatkan perihal potensi dampak perubahan iklim di China. Sebab, meski dikenal negara dengan populasi terbesar di dunia, namun China memiliki pasokan air yang tidak merata.

Selain itu, negeri tirai bambu ini juga dipenuhi dengan emisi karbon.

Menurut Data Indonesia, Jumat (18/8/23), China merupakan negara dengan penyumbang emisi karbon dari sektor pembangkit listrik terbesar di dunia sepanjang tahun 2022.

Baca Juga: Bareskrim Selidiki Akun YouTube ‘Sunnah Nabi’ Diduga Hina Nabi Muhammad SAW Lewat Video Animasi

Krisis Pangan di China

Banjir parah hingga kekeringan melanda China hingga pertengahan tahun 2023 ini.

China memiliki sekitar 10% dari total lahan subur di dunia. Namun, kondisi ekstrim ini merusak sebagian besar tanaman dan lahan pertanian. Fluktuasi cuaca ekstrim menyebabkan kesuburan sejumlah lahan di China menyusut.

Dikutip dari India Narrative, banjir parah di Hebei telah merusak beberapa lahan pertanian. Hal ini mempengaruhi ketahanan pangan China.

Diketahui, Hebei merupakan salah satu daerah penghasil pangan pokok terbesar di China, seperti jagung, gandum, millet, hingga kedelai. 

Bencana alam yang melanda Hebei menjadi mimpi buruk tersendiri bagi China. Sebab, Hebei merupakan penghasil makanan pokok terbesar.

Menurut Gro Intelligence, China juga merupakan konsumen jagung terbesar kedua di dunia. Masayarakat China mengonsumsi sebanyak 300 juta ton jagung per tahun. 

Dalam 10 bulan terakhir, jumlah impor makanan pokok China terus meningkat. Hal ini dikarenakan bencana yang terus menerus terjadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X