Arahpublik.com – Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati PT Pertamina (Persero) memastikan perubahan Pertalite menjadi Pertamax Green 92 masih sebatas usulan.
Saat ini, kata Nicke, Pertamina masih mengkaji penghapusan Pertalite diganti Pertamax Green 92.
Ia pun menjelaskan, kajian yang dilakukan Pertamina dengan mencampur Pertalite dengan Ethanol 7 persen sehingga menjadi Pertamax Green 92.
Baca Juga: Ini Respons PKS Usai Demokrat Bongkar Duet Anies-Cak Imin
Tentunya, hal itu untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92.
Nicke menegaskan, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.
“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah,” ungkapnya, melalui siaran pers Pertamina, Jumat (1/9/2023).
Baca Juga: Dirut Taspen Angkat Bicara Soal Perceraian Hingga Status Tersangka Kamaruddin Simanjuntak
Kendati demikian, kata NIcke, pihaknya tetap akan mengusulkan program tersebut untuk dibahas lebih lanjut.
“Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” ucapnya.
Jika usulan tersebut diterima dan menjadi program pemerintah, maka kata Nicke, harganya akan diatur oleh pemerintah.
Baca Juga: Kementerian Kominfo Putus Akses 174 Konten Indoktrinasi Radikalisme, Ada yang Terafiliasi JAD dan JI
“Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” jelasnya.
Lanjut, Nicke mengatakan, kajian dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik.
Karena, menurutnya, bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
Artikel Terkait
Kementerian ESDM Tetapkan Biaya Pengisian Baterai Kendaraan Listrik di SPKLU
Kementerian ESDM Kampanye Konversi Motor Listrik di Surabaya, Warga yang Minat Silakan Datang ke Lokasi Ini!
Pertamina Ekspansi ke Afrika, Jalin Kerja Sama Energi Panas Bumi hingga Migas
Sepekan Bersama Jokowi di Afrika, Pertamina Jalin 4 Kerja Sama Bisnis Migas
Kementerian ESDM: Beli Elpiji 3 Kilogram Bawa KTP dan KK, Mulai 1 Januari 2024
Suplai BBM Satu Harga di Natuna, Pertamina Dorong Peningkatan Ekonomi di Daerah 3T
BBM Satu Harga, Upaya Pertamina Wujudkan Amanah Energi hingga Pelosok Negeri
KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 dan IONIQ 6 Jadi Kendaraan Operasional
Kebijakan Baru Kemenperin: Beli Sepeda Motor Listrik Diskon Rp7 Juta untuk Satu NIK KTP
Rekomendasi Motor Listrik Murah Bersubsidi, Harga Mulai Rp5 Juta