Arahpublik.com - Pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas terkait ungkapan bidah yang dilontarkan saat menyampaikan pidato Pembukaan Pegawai P3K di Surabaya, Rabu (13/9/2023).
Dalam pidato tersebut, ia membahas soal pasangan presiden dengan singkatan Amin. Dia pun menegaskan tidak memilihnya.
"Jangan-jangan karena ada pasangan presiden singkatannya Amin. Tapi saya gak pilih itu," katanya.
Namun, para hadirin menimpali ucapan Yaqut dengan gelak tawa.
Lebih lanjut, ia mengatakan, orang yang tetap memilih "Amin", termasuk amalan bidah.
"Jelas, yah. Kalau masih ada yang milih itu, bid'ah," tuturnya.
Baca Juga: Soal Pembangunan PSN, Jokowi ke Jajarannya: Jangan Ada yang Mangkrak
Namun, saat ditanya sejumlah wartawan, ia mengaku maksud dari Amin itu bukanlah singkatan Anies dan Cak Imin, melainkan Kepala Balitbang Diklat Kemenag, Amin Suyitno.
Namun, lantaran ia bicara dalam forum formal, candaan itu pun menjadi viral di media sosial. Sejumlah warganet bahkan menganggap, hal itu tidak pantas dikatakan oleh seorang menteri.
Netizen Geruduk Unggahan Menag Yaqut
Sejumlah warganet menggeruduk unggahan Menag Yaqut yang sudah lama diposting.
Dalam kolom komentar akun Twitter @YaqutCQuomas, terdapat kritikan netizen terkait candaan tersebut.
Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Selesaikan 161 PSN dan Serap Tenaga Kerja 11 Juta Orang
"Dikasih jabatan malah mancing keributan bukannya bangun kerukunan, kocak anda," tulis akun @Ima******rius.
"Menteri agama kok ucapannya mengarah ke adu domba," tulis akun @R***uh__.
"Saya menyebut menteri agama sekarang mulutnya bukan mulut menteri agama...tp mulut tim sukses....mulut sampah...bentar lagi juga lengser...paling jaga orang hajatan...anda itu digaji pake uang rakyat...bukan pake uang partai politik...otak dipake...," ujar akun @zu*****10.***
Artikel Terkait
Menag Yaqut Tutup Operasional Haji 2023: 773 Wafat, 77 Dirawat di RS Arab Saudi, 1 Masih Hilang
Menag Yaqut: Pencarian Jemaah Hilang Tetap Dilanjutkan Meski Operasional Haji Berakhir
Cek Rekam Jejak Capres 2024, Menag Gus Yaqut: Jangan Pilih Pemimpin yang memecah Umat!