• Jumat, 22 November 2024

Demonstrasi Mahasiswa dan Warga di Yogyakarta Tolak Politik Dinasti

- Sabtu, 7 Oktober 2023 | 03:23 WIB
Demonstrasi mahasiswa dan warga di Yogyakarta menolak dinasti politik, Jumat (6/10/2023).   (FOTO: Dok. Istimewa)
Demonstrasi mahasiswa dan warga di Yogyakarta menolak dinasti politik, Jumat (6/10/2023). (FOTO: Dok. Istimewa)

Arahpublik.com - Puluhan orang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta, melakukan aksi demonstrasi menolak politik dinasti di Indonesia.

Aksi demonstrasi mahasiswa dan warga berlangsung Jumat (6/10/2023). Mereka menyikapi situasi politik di Indonesia, yang mengarah pada dinasti politik.

Dalam demonstrasi yang berlangsung di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu, massa menolak cara rezim yang berkuasa saat ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Surat Pengunduran Diri Mentan SYL, Ini Penggantinya

Mereka menilai bahwa rezim saat ini telah merusak demokrasi dengan menabrak konstitusi, dengan memperalat Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meneguhkan kekuasaan.

Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta, Roby mengatakan, runtuhnya demokrasi berdampak pada seluruh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.

Roby mengatakan, keserakahan dalam kekuasaan menimbulkan efek buruk bagi kehidupan bangsa dan bernegara, sehingga potensi dibangunnya politik dinasti harus dikritisi.

Baca Juga: Kaesang Temui Puan Maharani, PDIP Jadi Parpol Pertama yang Disambangi PSI

"Mahasiswa dan masyarakat hari ini harus memiliki peran sebagai agen kontrol pada sistem demokrasi yang berjalan di negara yang katanya menganut prinsip demokrasi ini," tegasnya, saat berorasi.

Roby mendesak penguasa agar tidak mengintervensi dalam setiap kebijakan yang berdampak buruk sehingga menyengsarakan rakyat.

Ia menegaskan tidak dibenarkan, kekuasaan dimanfaatkan sebagai alat untuk menyumbat kebebasan demokrasi.

Baca Juga: Puan Maharani dan Kaesang Bertemu, PDIP dan PSI Bahas Kesepakatan untuk Pemilu 2024

Selain itu, kata Roby, tidak pantas bagi pemimpin memberikan keuntungan terhadap segelintir orang saja.

Terlebih, ucapnya, jika hanya memberikan keuntungan kepada pribadi dan keluarga sendiri.

"Hal ini tentu wajib untuk ditolak dan respon cepat agar semakin tidak merosotnya demokrasi di negara yang kita cintai ini," kata Roby.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X