Meski Luhut harus beristirahat untuk sementara waktu, ia tetap memastikan kelanjutan proyek-proyek penting dengan cara berkomunikasi dengan berbagai menteri.
“Ya saya berkomunikasi banyak dengan teman-teman menteri itu, dan mereka juga pernah datang, karena mereka mengatakan ke saya ya kita butuh Pak Luhut bantu begini-begitu dan sebagainya. Yang walaupun menurut saya, tidak sepenuhnya benar. Karena ini adalah kerja sama tim, team work yang terbangun di bawah leadership Pak Jokowi,” ujarnya.
“Saya hanya eksekutor kok. Jadi jangan juga merasa bahwa saya itu segala-galanya, nggak juga. Dan saya tidak pernah merasa itu. Ya orang aja bilang ini hebat-hebat,” lanjutnya.
Baca Juga: Dukung Ganjar-Mahfud, Yenny: Mahfud Orang Nu, Sosok yang Dibawa Gusdur
Di sisi lain, Luhut menuturkan, hilirisasi menjadi hal penting yang perlu dilanjutkan oleh pemerintah selanjutnya. Sebab, masih butuh penyempurnaan di setiap bagian, bahkan menurutnya jangan memulai dari nol kembali.
“Tapi itu satu program yang jangan dimulai dari nol lagi, jangan dimulai dari nol karena banyak tadi hilirisasi yang dilakukan. Baik dalam bidang misalnya rumput laut, bukan hanya nikel saja lho, rumput laut. Sekarang studi di Buleleng itu sudah maju sekali. Kita harus mau, pemerintah. Karena itu bisa jadi apa? Bisa jadi pupuk organik, bisa jadi minyak, bisa degradable plastic,” tuturnya.
Menurutnya, pemerintah di masa mendatang mesti mencari orang-orang yang ahli dengan bidang-bidang terkait. Yang di mana, bangsa ini perlu pemimpin yang berkarakter kuat.***
Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian Akan Terlihat Pada 28-29 Oktober 2023, Lihat Durasi di Indonesia!
Artikel Terkait
Cerita Luhut soal Pembangunan LRT Jabodebek: dari Harapan tak Seindah Realita hingga Kukuhnya Pendirian
Jokowi, Luhut, Hingga Sandiaga Uno Hadiri Pameran HUB Space X KAI Expo 2023,