Baca Juga: Unggul 3-1 Atas Al Feiha, Al Nassr Naik Peringkat Kedua di Klasemen Liga Arab Saudi
Meski Luhut harus beristirahat untuk sementara waktu, ia tetap memastikan kelanjutan proyek-proyek penting dengan cara berkomunikasi dengan berbagai menteri.
“Ya saya berkomunikasi banyak dengan teman-teman menteri itu, dan mereka juga pernah datang, karena mereka mengatakan ke saya ya kita butuh Pak Luhut bantu begini-begitu dan sebagainya. Yang walaupun menurut saya, tidak sepenuhnya benar. Karena ini adalah kerja sama tim, team work yang terbangun di bawah leadership Pak Jokowi,” ungkapnya.
“Saya hanya eksekutor kok. Jadi jangan juga merasa bahwa saya itu segala-galanya, nggak juga. Dan saya tidak pernah merasa itu. Ya orang aja bilang ini hebat-hebat,” sambungnya.
Di sisi lain, Luhut menuturkan, hilirisasi menjadi hal penting yang perlu dilanjutkan oleh pemerintah selanjutnya.
Baca Juga: Mahfud MD Kader Gus Dur dan NU, Yenny Wahid Nyatakan Dukungan ke Pasangan Ganjar-Mahfud
Sebab, masih butuh penyempurnaan di setiap bagian, bahkan jangan memulai dari nol kembali.
“Tapi itu satu program yang jangan dimulai dari nol lagi, jangan dimulai dari nol karena banyak tadi hilirisasi yang dilakukan. Baik dalam bidang misalnya rumput laut, bukan hanya nikel saja lho, rumput laut. Sekarang studi di Buleleng itu sudah maju sekali. Kita harus mau, pemerintah. Karena itu bisa jadi apa? Bisa jadi pupuk organik, bisa jadi minyak, bisa degradable plastic,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah di masa mendatang mesti mencari orang-orang yang ahli dengan bidang-bidang terkait. Yang di mana, bangsa ini perlu pemimpin yang berkarakter kuat.***
“Jadi pemerintah yang akan datang itu harus nyari orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang itu. Bisa di parlemen, kita itu perlu pemimpin yang punya karakter yang kuat. Yang berani mengatakan tidak dan berani mengatakan ya dengan alasan-alasan yang jelas. Karena kalau pemimpin tanpa karakter yang kuat, itu nanti bisa diombang-ambingkan orang,” kata Luhut.
Baca Juga: Yenny Wahid Jadi Dewan Penasehat TPN Ganjar-Mahfud: Program Jokowi Sebaiknya Diteruskan
Menko Marves Luhut menyinggung sekaligus mengingatkan soal perbedaan pendapat. Baginya, perbedaan pendapat bukan hal yang harus dipertentangkan. Tidak perlu jadi musuh atas adanya perbedaan pendapat, dan hindari rasa dendam.
Untuk sementara, posisi Menko Marves ad interim dijalankan oleh Erick Thohir yang ditunjuk Presiden Jokowi sejak 11 Oktober lalu.***
Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian Akan Terlihat Pada 28-29 Oktober 2023, Lihat Durasi di Indonesia!
Artikel Terkait
Cerita Luhut soal Pembangunan LRT Jabodebek: dari Harapan tak Seindah Realita hingga Kukuhnya Pendirian
Jokowi, Luhut, Hingga Sandiaga Uno Hadiri Pameran HUB Space X KAI Expo 2023,
Tepis Isu Mundur Dari Jabatan, Luhut: Saya Nggak Akan Pernah Mundur dari Jokowi, Tetap Loyal