• Jumat, 22 November 2024

Enggan Menyerah Pada Hamas, Israel Tolak Upaya Gencatan Senjata

- Selasa, 31 Oktober 2023 | 22:44 WIB
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: Tangkap layar YouTube IsraeliPM)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: Tangkap layar YouTube IsraeliPM)

Arahpublik.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, Israel menolak gencatan senjata atas perang dengan Hamas.

Ia menerangkan, sejak perang 7 Oktober 2023, Israel telah berperang dengan Hamas. 

Netanyahu secara blakblakan mengatakan, Israel akan memenangkan perang ini.

“Saya ingin memperjelas posisi Israel mengenai gencatan senjata. Sama seperti Amerika Serikat yang tidak akan menyetujui gencatan senjata setelah pengeboman Pearl Harbor, atau setelah serangan teroris 9/11. Israel tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada tanggal 7 Oktober,” ucap Benjamin Netanyahu saat menyampaikan pernyataan melalui YouTube IsraeliPM, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Israel Tolak Gencatan Senjata, PM Netanyahu: Gencatan Senjata Sama Dengan Menyerah Pada Hamas

Menurutnya, melakukan gencatan senjata sama dengan menyerah pada Hamas. Karena itu, Israel memilih tetap melanjutkan perang melawan Hamas.

“Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada terorisme, menyerah pada barbarisme. Itu tidak akan terjadi,” tutur Benjamin Netanyahu.

Bahkan, ia mengingatkan soal Tragedi Holokaus dan menyinggung Iran yang menyambungkan kepada Hamas lantaran memberlakukan rakyat Israel dengan semena-mena.

“Dan mereka adalah bagian dari poros kejahatan yang telah dibentuk oleh Iran, poros teror yang bekerja dengan mempersenjatai, melatih, dan mendanai Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman dan proksi teror lainnya di seluruh Timur Tengah dan sekitarnya,” ujar Benjamin.

Baca Juga: Jokowi Usul Agus Subiyanto Sebagai Calon Panglima TNI, Puan Maharani: DPR Akan Proses

Beberapa waktu lalu, Israel sempat menyerukan agar warga sipil Palestina meninggalkan wilayah yang berkaitan dengan konflik bersenjata.

Namun, Benjamin Netanyahu mengatakan, Hamas melarang warga sipil sambil menodongkan senjata.

Lebih lanjut, Benjamin memberitahukan ada lebih dari 200 warga Israel di bawah kendali Hamas alias menjadi sandera, termasuk 33 anak-anak.

Baginya, perang yang terjadi sampai saat ini juga menjadi bentuk permintaan pertanggungjawaban Hamas atas kejahatan perang yang dengan sengaja menargetkan warga sipil Israel dan menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X