• Senin, 25 November 2024

Sindir Pertarungan di Pilpres 2024, Jokowi: Terlalu Banyak Drama, Terlalu Banyak Drakor

- Selasa, 7 November 2023 | 13:28 WIB
Presiden Jokowi di acara HUT Partai Golkar ke-59. (Foto: Dok. Partai Golkar)
Presiden Jokowi di acara HUT Partai Golkar ke-59. (Foto: Dok. Partai Golkar)

Arahpublik.com - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, politik di Indonesia seperti drama dan sinetron.
Menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, ia mengharapkan para kontestan agar beradu gagasan, bukan menciptakan pertarungan perasaan.

Hal itu diungkapkan dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke-59.

“Saya melihat akhir-akhir ini, yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya terlalu banyak sinetronnya, sinetron, yang kita lihat mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya pertarungan-pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita,” kata Jokowi, dikutip dari YouTube Kabar Golkar, Senin (6/11/2023).

Baca Juga: Isi Puisi Menlu Retno Marsudi, Makna Puisi Menyentuh Perasaan Massa Aksi Bela Palestina

Jokowi mengingatkan kepada peserta Pemilu 2024 agar tidak jemawa apabila menang. Jika kalah, jangan marah.

“Ingat mulai dari sekarang yang kita pegang betul nanti jika menang jangan jemawa, jika kalah juga jangan murka, setelah berkompetisi saya setuju tadi Pak Prabowo, bersatu kembali, rukun kembali," tuturnya.

Alasannya, pertandingan pada Pilpres ini merupakan saingan untuk bersama-sama membangun negara.

"Ini adalah pertandingan antar anggota keluarga sendiri, antar sesama anak bangsa yang sama-sama ingin membangun negara kita, Indonesia,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Kemenag Mengutuk Agresi Israel Terhadap Palestina, Menag Yaqut Imbau Masyarakat Dukung Warga Palestina

Karena itu, ia mengajak kepada kontestan di Pemilu 2024 agar melaksanakan kompetisi dengan mengedepankan demokrasi yang saling membangun.

Menurutnya, menang dan kalah dalam pertarungan merupakan hal yang wajar. Tetapi semua kontestan mesti menghindari hal yang dapat memecah belah masyarakat.

“Saat ini kita sudah memasuki tahun politik tahun Pemilu, dan saya ingin kita semuanya memiliki pandangan yang sama, bahwa dalam demokrasi yang namanya kompetisi politik itu biasa, itu wajar, keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja, itu juga wajar. Bertanding untuk menang itu juga hal yang sangat wajar, tetapi yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Ciptakan 1 Gol dan 1 Assist, Cristiano Ronaldo Bawa Kemenangan untuk Al Nassr Kontra Al Khaleej

Mestinya, demokrasi yang baik bisa menghasilkan solusi terhadap permasalahan bangsa dan menciptakan strategi untuk memajukan bangsa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X