• Jumat, 22 November 2024

Lakukan Survei, SMRC: 68 Persen Masyarakat Percaya Jokowi Bangun Politik Dinasti

- Sabtu, 18 November 2023 | 21:12 WIB
Hasoil survei SRMC terkait politik dinasti.  (Foto: Tangkap layar YouTube SMRC TV)
Hasoil survei SRMC terkait politik dinasti. (Foto: Tangkap layar YouTube SMRC TV)

Arahpublik.com – Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan, 68 persen publik mempercayai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah membangun politik dinasti.

Hal tersebut dipaparkan dalam program Bedah Politik bersama Saiful Mujani episode Sentimen Publik atas Dinasti Jokowi.

Terkait hal ini, pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, dalam survei yang dilakukan SMRC, sebanyak 37 persen menjawab “tahu” dan 63 persen menjawab “tidak tahu.”

"Dari yang tahu (37 persen), sebanyak 68 persen menyatakan percaya pandangan bahwa Jokowi sedang membangun politik dinasti. Dari yang tahu itu juga, 75 persen menyatakan tidak suka presiden Jokowi membangun politik dinasti," ujarnya di kanal Youtube SMRC TV, Kamis (16/11/2023).

Baca Juga: Puspen TNI Dalami Penyebab Jatuhnya Dua Pesawat Super Tucano

Menurut Saiful, definisi politik dinasti ialah kekuasaan yang diperoleh melalui, atau karena ikatan darah. Politik dinasti yaitu kekuasaan yang turun-temurun, seperti dari ayah ke anak.

Dia mencontohkan praktik politik dinasti Jokowi dengan memuluskan jalan sang putra sulung, Gibran Rakabuming Raka ketika mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surakarta.

"Di Solo, Gibran mengalami proses pemilihan umum. Itu adalah wilayah demokrasi. Tapi bagaimana dia memasuki wilayah demokrasi tersebut, ada unsur yang sangat khas dinasti, yakni ada pihak yang memiliki hubungan darah dengan Gibran dan dia sedang berkuasa, dalam hal ini Jokowi,” katanya.

Karena itu, dalam demokrasi, politik dinasti bisa terjadi. Akan tetapi, orang akan memilih atau tidak, itu bergantung pada sikap masyarakat.

Baca Juga: Kronologi Mahasiswi ITB Tertangkap Basah Jadi Joki Tes CPNS di Lampung

Namun, sikap itu bukan sesuatu yang netral, melainkan bisa diciptakan melalui kampanye, sosialisasi, dan semacamnya.

Dalam politik dinasti, jika kerabat atau anak presiden ikut dalam pemilihan, ada potensi terjadinya penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power.

Publik dengan gamblang mengetahui perihal isu politik dinasti yang dilakukan Jokowi. Ia dinilai memboyong kedua anaknya, menantu, hingga ipar untuk menduduki posisi strategis dalam politik dan pemerintahan.

Seperti yang diketahui, saat ini, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, melenggang sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al-Afgani Hidayat

Sumber: SMRC

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X