Tak Terima Prabowo Diklaim Sebagai Penerus Jokowi, Septian Raharjo Sebut Prabowo Tidak Sampaikan Gagasan di Debat Capres

Arahpublik.com - Pegiat media sosial (medsos), Septian Raharjo menilai, Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto tidak menyampaikan gagasan pada saat debat Capres 2024.

Ia mengkritik penampilan Prabowo yang dinilai kerap marah-marah saat debat tersebut.

Padahal, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengeklaim, Prabowo merupakan penerus Jokowi.

Melalui akun facebook, Gus Raharjo mengkritik sikap Prabowo yang kerap marah-marah melalui tulisan opini berjudul Penerus Jokowi Kok Suka Marah-marah?

Baca Juga: Soal 'Ndasmu Etik', Dahnil Anzar Tegaskan Prabowo Sedang Bercanda ke Kader Gerindra

Gus Raharjo mengatakan, dari ketiga Capres peserta debat, Prabowo memang menjadi Capres yang paling menyedot perhatian publik saat debat capres yang digelar Selasa (12/12/2023) kemarin.

Bukan gagasan atau ide Prabowo yang menarik perhatian publik, melainkan perilakunya saat debat.

“Jika mau berkata jujur, yang paling menyedot perhatian publik saat debat Capres kemarin adalah Prabowo Subianto. Hanya saja memang bukan gagasannya yang menempel ke dalam memori masyarakat, melainkan kebobrokan attitude-nya,” kata Gus Raharjo dalam tulisannya yang diunggah, Rabu (14/12/2023).

Dia mengatakaan, sepanjang debat, sama sekali tidak ada gagasan yang disampaikan Prabowo.

Baca Juga: Pegiat Medsos Kritik Penampilan Prabowo di Debat Capres: Penerus Jokowi Kok Suka Marah-marah

Begitu juga dengan strategi yang akan diterapkan untuk menyelesaikan beragam masalah bangsa, tidak dipaparkan.

Dari pengamatannya, justru yang paling banyak disorot dari penampilan Prabowo ialah kontrol diri yang sangat buruk.

“Ia beberapa kali terlihat marah-marah sampai menyerang pribadi, joget tiba-tiba yang bikin penonton mengernyitkan dahi, hingga adegan memorable yang mungkin tidak bakal dilupakan sampai dua generasi: Prabowo terlihat menyulurkan lidah,” ujar Gus Raharjo.

Ia menuturkan, Prabowo mungkin lelah lantaran harus berpura-pura menjadi orang lain.