Dewas TPN Ganjar-Mahfud Minta Para Pendukung Tidak Risau Terkait Hasil Survei yang Beredar

Arahpublik.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud meminta para pendukung Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD agar tidak risau dengan hasil survei yang beredar.

Hal itu diungkapkan oleh Dewan Penasehat TPN Ganjar Mahfud, Hendrar Prihadi, usai menghadiri Deklarasi Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud di Hotel Grasia, Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

"Saya rasa, kawan-kawan pendukung Ganjar-Mahfud di Semarang nggak perlu risau dengan yang namanya hasil survei," katanya, Jumat (29/12/2023).

Baca Juga: Jelang Debat Capres Ketiga, KPU: Peserta Debat Hanya Gunakan Satu Mic, Podium Tetap Digunakan

Sebab, menurutnya, beberapa hasil survei itu tidak tidak murni lantaran terdapat oknum yang bisa memanipulasi hasil survei tersebut.

"Karena survei ini beraneka ragam, ada yang kemudian bisa dibayar atau sebelun survei dibilas dulu dan lain-lain," ucapnya.

Lebih lanjut, Ketua DPC PDIP Kota Semarang itu menyampaikan, survei yang beredar jangan dijadikan acuan tinggi rendahnya ektabilitas, tetapi hanya dilihat saja.

"Termasuk di TPN sendiri, kami juga melakukan survei. Surveinya memang hari ini sudah rilis dari TPN, Pak Prabowo masih di nomor 1, 42 persen, tapikan Mas Ganjar semakin meningkat, menuju 37 persen," tuturnya.

Baca Juga: Biaya Perang Capai Rp213 Triliun di 2024, Kementerian Keuangan Israel: Defisit Anggaran 5,9 Persen

Dari hasil survei tersebut, dalam kurun waktu 48 hari, menjadi dorongan untuk dilakukan penetrasi dalam mengejar ketertinggalan dengan Paslon nomer urut dua.

"Selisih itulah, dalam waktu 48 hari yang harus kemudian dilakukan langkah-langkah penetrasi untuk bisa mengejar pasangan nomer urut dua ini," ujarnya.

Hendi yakin, di Jateng kususnya di Kota Semarang, pendukung Paslon nomor urut 3 masih tergolong banyak.

"Kami yakin seyakin-yakinnya, di Semarang, di Jawa Tengah, pendukung Mas Ganjar ini masih cukup banyak, hanya mungkin karena mereka ini dilakukan survei di beberapa sampel saja, itu belum terlalu kelihatan," ucapnya.

Baca Juga: Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Etik Berat Terhadap Firli Bahuri, Kapolda Metro Jaya: Terbuka Siapa yang Berbohong