Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya Oknum TNI, TPD dan DPC PDIP Tuntut Tuntaskan Secara Hukum

Arahpublik.com - Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jawa Tengah (Jateng) dan DPC PDIP Boyolali menuntut agar kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum TNI diselesaikan secara hukum.

Terkait hl itu, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jateng, Agustina Wilujeng merasa prihatin lantaran korban mengalami trauma secara psikis dan luka fisik.

Dikutip dari berbagai sumber, Senin (1/1/2024), Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud mengatakan, pihaknya akan mendampingi korban dengan memberikan bantuan advokasi hukum dan menuntut kasus tersebut diusut secara tuntas.

Pihaknya juga sudah mewawancara teman-teman dari tim relawan yang mengalami penganiayaan.

Baca Juga: Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok, Ketua TPD Prihatin Korban Mengalami Trauma dan Luka Fisik

“Wawancara langsung dengan teman-teman yang alami penganiayaan. Dengar ceritanya apa ya, susah ngomongnya ya bukan manusia, orang udah jatuh berdarah masih diseret dimasukkan ke dalam situ dan keluar dari situ disuruh cuci muka. Perasaan kita campur aduk," kata Agustina.

Agustina menyayangkan akan tindakan oknum TNI yang melakukan pengeroyokan.

Sebab, menurutnya, anak-anak yang menjadi korban tersebut sedang dalam proses tumbuh dan masih bisa dibimbing dengan baik.

"Kita menuntut supaya apapun ini harus dituntaskan. Anak-anak itu sedang proses tumbuh, mereka butuh bimbingan yang baik. Mereka bisa dibentak saja mereka juga takut kok. Ini urusannya menyangkut politik, dan melindungi korban dengan baik. Pihak keluarga dan tim pemenangan dan PDIP percayakan perawatannya di sini," ujar Agustina.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Jadi Top Scorer Dunia Tahun 2023, Kalahkan Harry Kane, Mbappe, Halland, Hingga Messi

Lebih lanjut Baik TPD Ganjar-Mahfud Jawa Tengah dan DPC PDIP Boyolali menuntut untuk kasus penganiayaan tersebut ditangani sesuai hukum yang berlaku.

“Kita menuntut supaya apapun Ini harus dituntaskan,” katanya.

Agustina menambahkan, pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum TNI sudah keterlaluan. Kedepannya, pihak TPD akan terus melakukan advokasi terus menerus.

“Udah kelewat batas menurut saya. Tim cabang dengan tim DPD melakukan advokasi hukum secara terus-menerus," ucapnya.