TKN Prabowo-Gibran Duga Ada Kecurangan Terkait Pelepasan Pekerja Migran, Begini Tanggapan Mahfud MD

Arahpublik.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menduga adanya kecurangan yang dilakukan pasangan Ganjar-Mahfud di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dikutip dari berbagai sumber, kecurangan tersebut diduga lantaran Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengundang Ganjar Pranowo.

Ganjar yang hadir dalam acara pelepasan pekerja migran ke Korea Selatan pada November tahun lalu sempat dipertanyakan oleh TKN Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Dukung Pemilu Damai, JPP Lakukan Audiensi Dengan TKN Fanta dan Relawan Digital Prabowo-Gibran

Terkait hal ini, Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran, Fritz Edward menduga adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh Benny Rhamdani.

“Kami melihat juga ada beberapa dugaan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh PJ Bupati untuk mendukung salah seorang Capres,” ujarnya, (14/1/2024).

Menurut tim TKN Prabowo-Gibran, Ganjar tak memiliki kapasitas untuk melakukan hal tersebut. Karena itu, kehadiran Capres nomor urut 3 tersebut dipertanyakan.

Baca Juga: Diduga Provokator Sebut Nama Capres Lain, Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud Diwarnai Kericuhan

“Kepala BP2MI Bapak Benny Rhamdani misalnya dengan mengajak Pak Ganjar Pranowo, perlu dipertanyakan apa kapasitas Pak Ganjar untuk dapat memberikan pengarahan kepada para pekerja migran yang akan berangkat,” ucap Fritz Edward.

Tanggapan Mahfud MD

Menanggapi hal itu, Mahfud MD dengan santai meminta TKN Prabowo-Gibran agar melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila mendapati adanya potensi kecurangan yang dilakukan oleh pasangan Ganjar-Mahfud.

Sebaliknya, Mahfud justru menyebutkan jika dirinya memiliki data terkait potensi kecurangan pada Pemilu 2024.

Baca Juga: Relawan PRIDE Fasilitasi Talenta Diaspora, Konsolidasi Rebut 1.75 Juta Pemilih Luar Negeri

Namun ia meyakini Ganjar-Mahfud tak memiliki potensi kecurangan Pemilu 2024 seperti yang dikatakan oleh TKN Prabowo-Gibran.

“Tahu saya, apa sih kecurangan, ya silahkan lapor ke Bawaslu saja kan pasti ada data-datanya,” kata Mahfud MD.***