• Selasa, 26 November 2024

Paparkan 3 Faktor Geopolitik, Budiman Sudjatmiko: Kita Butuh Pemimpin Visioner dan Strategik untuk Kawal Indonesia

- Selasa, 13 Februari 2024 | 22:08 WIB
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sidjatmiko. (Foto: Instagram @masbud_sudjatmiko)
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sidjatmiko. (Foto: Instagram @masbud_sudjatmiko)

Arahpublik.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko memaparkan 3 faktor geopolitik yang menjadi resiko tingkat global.
Karena itu, dibutuhkan sosok pemimpin yang visioner dan strategik untuk mengawal Indonesia dalam mengarungi kondisi tersebut.

Ia menegaskan, faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial dalam menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan.

Jika Indonesia gagal mengelola transisi kekuasaan secara baik, akan beresiko terhadap kekacauan sosial.

Baca Juga: Pernyataan Politisi PDIP Soal Kapolri Beri Arahan Menangkan Paslon Tertentu, Irjen Pol Shandi Nugroho Buka Suara

“Konteks global, geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi sangat penting pada Pilpres kali ini. Indonesia berada dalam posisi yang krusial dalam menghadapi resiko-resiko global. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang strategis dan visioner untuk mengelola hal tersebut,” ujarnya di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Budiman menguraikan, setidaknya ada tiga faktor geopolitik yang menjadi resiko tingkat global hari ini.

“Tiga faktor itu yang pertama adalah kondisi pasca pandemi, kedua; perang antar negara besar, dan yang ketiga; revolusi industri ke 4,” ujarnya.

Pada faktor Pandemi, Budiman menjelaskan, kondisi dunia yang hari ini masih berusaha pulih dari Pandemi Covid 19 mirip dengan kondisi seabad lalu saat pemulihan dari Pandemi Flu Spanyol.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Dante, Kondisi Kejiwaan Tersangka Sehat, YA Tenggelamkan Korban 12 Kali Dalam Kondisi Sadar

Pada faktor perang, Budiman menyebutkan, hari ini terjadi perang yang konstan di berbagai belahan dunia, seperti perang Barat via Ukraina melawan Rusia.

“Faktor terakhir adalah revolusi industri; yang mana abad lalu terjadi revolusi industri kedua lewat penggunaan listrik, sementara yang sekarang adalah revolusi industri keempat lewat penggunaan teknologi digital dan biologis,” ucapnya.

Akibat dari tiga faktor tersebut, di awal abad lalu telah terjadi transformasi dunia secara masif dan berujung pada konflik-konflik di seluruh dunia.

“Muncul kesadaran nasionalisme di negara-negara jajahan yang menggugat kolonialisme. Muncul pula gerakan-gerakan sosialisme di negara-negara penjajah yang menggugat kapitalisme. Ini menyebabkan konflik yang besar, perebutan sumber daya, dan akhirnya perang dunia ke-2. Ini semua dimulai dari munculnya tiga faktor itu," tutur Budiman.

Baca Juga: Di Hadapan 573 Mahasiswa, Menhan Prabowo Ajak Anak Muda Pintar Berinovasi dan Kerja Keras di Tengah Tantangan Zaman

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X