Arahpublik.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan memaparkan temuan sementara terkait masalah dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ia menegaskan, masalah terbesar bukan pada hari pelaksanaan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Akan tetapi, pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan pemungutan suara.
Hal tersebut dia sampaikan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Selasa (20/2/2024) kemarin.
"Dari temuan sementara, kami menemukan problem yang terbesar bukan di TPS, tetapi kegiatan-kegiatan pra-TPS," tuturnya.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Perundungan, KemenPPPA Imbau Masyarakat Stop Sebarkan Video Bullying Siswa Binus
Anies berpendapat, setiap kegiatan yang berada di TPS merupakan hasil dari pengaruh pejabat-pejabat tinggi yang memaksa rakyat untuk memilih Pasangan Calon (Paslon) tertentu.
"Kegiatan yang membuat aktivitas di TPS itu dipengaruhi dan tidak mencerminkan aspirasi rakyat yang semula," ucapnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, kualitas dari hasil Pemilu yang sesungguhnya harus mencerminkan aspirasi rakyat.
Namun, dalam temuan Tim Hukum, sebagian bukan dari aspirasi rakyat, melainkan aspirasi yang dipaksakan kepada rakyat.
Baca Juga: 16 Tahanan Kabur Dari Sel Jebol Teralis, Propam Periksa 10 Personel Polsek Metro Tanah Abang
Temuan sementara menunjukkan bahwa masalah terbesar bukanlah berasal dari pelaksanaan dan sesudah TPS, melainkan sebelum pelaksanaan TPS.
"Ini yang bisa mengganggu demokrasi kita," katanya.
Anies mengatakan, pilihan rakyat terhadap Capres harus berdasarkan hati nurani dan aspirasi, bukan hasil provokasi.
Sehingga, dengan hal tersebut dapat tercipta Pemilu yang jujur.
Artikel Terkait
Soal Lahan 340 Ribu Hektar Milik Prabowo, Habiburokhman: Anies Seperti Tidak Punya Adab
Polda Jatim Ungkap Motif AWK Ancam Tembak Anies Baswedan: Spontan Saja
Polda Jatim Nilai Motif AWK Ancam Tembak Anies Spontanitas, Pelaku Terancam 4 Tahun Penjara dan Rp750 Juta
Tanggapi Isu Perubahan Ganjar dan Anies, Nusron: Mayoritas Masyarakat Inginkan Keberlanjutan
Soal Pencabutan Izin Desak Anies, Habiburokhman: Jangan Arogan dan Paksa Pakai Fasilitas TNI
Hasil Survei LSI di Sumbar: Prabowo-Gibran 49,8%, Anies-Imin 42,1%, Ganjar-Mahfud 4,3%
Anies Gunakan Bahasa Isyarat Saat Debat Terakhir, Netizen: Ini Baru Gimmick Keren
Soal Debat Capres Terakhir, Surya Paloh: Penampilan Anies Sangat Impresif, Sejak Awal Saya Miliki Keyakinan Penuh
Hasil Survei Poltracking Indonesia di Jatim: Prabowo-Gibran Capai 60,1%, Ganjar-Mahfud 17,2%, Anies-Muhaimin 14,9%
Hasil Real Count KPU 41 Persen: Paslon Prabowo-Gibran Unggul 56 Persen, Anies-Muhaimin 24 Persen, dan Ganjar-Mahfud 19 Persen