Arahpublik.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pembubaran kabinet perang Israel yang beranggotakan enam orang pada Senin (17/6/24) kemarin.
Dikutip dari berbagai sumber, pembubaran ini disinyalir lantaran Netanyahu menghindari sekutu sayap kanannya yang sedang mencari kursi di kabinet tersebut.
Selain itu, Netanyahu juga berupaya memperkuat pemahamannya dalam pengambilan keputusan terkait pertempuran dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di seluruh wilayah.
Pembubaran kabinet perang tersebut telah dikonfirmasi oleh para pejabat Israel.
Baca Juga: Anies Baswedan Buka Suara Soal Peluang Tarung Lawan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
Mereka mengatakan, pembubaran ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya ketidakpuasan atas pelaksanaan perang di Gaza.
Selain itu, pembubaran ini juga disebabkan oleh meningkatnya seruan dari kelompok anti-pemerintah yang telah melakukan demonstrasi setiap hari selama seminggu.
Juru bicara kantor perdana menteri, David Mencer menyatakan, setelah pengunduran diri Benny Gantz selaku mitra koalisi sayap kanan, Netanyahu menilai kabinet perang tidak diperlukan lagi.
Nantinya, tugas-tugas kabinet perang akan diambil alih oleh kabinet keamanan Israel.
Perdana Menteri Israel kini diperkirakan akan mengadakan konsultasi mengenai perang Gaza dengan sekelompok kecil menteri yang pernah berada di kabinet perang, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.
Namun demikian, Amerika Serikat menuntut pemerintahan Israel untuk segera membuat kabinet perang baru.
Bahkan, selama pengunduran diri Gantz dari kabinet perang, Menteri Keuangan yang berhaluan nasionalis-religius Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menuntut Israel harus terus membombardir Gaza.
Artikel Terkait
Soal Serangan Balik Iran Terhadap Israel, Kemlu RI: Hingga Kini, Belum Ada Informasi Korban WNI
Kirim Proposal Pertukaran Sandera ke Hamas, Israel Berencana Lakukan Gencatan Senjata Selama Beberapa Minggu
Israel Tutup Kantor Siaran TV Al Jazeera, PBB Hingga Kantor Pusat Kecam Tindakan Kriminal Langgar HAM
PBB Kecam Aksi Serangan Israel: Serangan Darat ke Rafah Tidak Dapat Ditoleransi, Dampak Kemanusiaan Sangat Besar
Kutuk Aksi Pembakaran Markas UNRWA, Kemlu RI Desak DK PBB Minta Pertanggungjawaban Israel
Serang dan Rusak Konvoi Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina, Pihak Israel Sebut Bentuk Pencegahan Pengiriman ke Hamas
Kecam Serangan di Rafah, 13 Negara Besar Ini Kirim Surat Bersama ke Pemerintah Israel
Kecam Serangan di Rafah, Jokowi Minta Israel Taati Keputusan Mahkamah Internasional
Soal Serangan Israel ke Kamp Pengungsian Nuseirat, Kemlu RI Ajak Dunia Internasional Ambil Tindakan
32 Kematian di Gaza Disebabkan Kekurangan Gizi, Serangan Brutal Israel Terus Perburuk Persediaan Alat Medis