Adapun tujuan mereka menemui Presiden Israel yaitu untuk berdialog antariman atau antarumat beragama.
"Mereka memang sudah lama diskusi lewat zoom dengan sejumlah tokoh agama, baik Kristen, Yahudi, dan lain-lain," tutur Savic Ali.
"Jadi, konteks ke Israel ini menurutnya untuk melanjutkan diskusi yang sebelumnya sudah kerap dilakukan," sambungnya.
Berdasarkan penilaian PBNU, keberangkatan lima tokoh NU ini dianggap pelanggaran.
Baca Juga: Spanyol Juarai EURO 2024 Usai Kalahkan Inggris 2-1, Gelar Keempat di Piala Eropa
"Karena kami punya aturan agar kader NU yang melakukan hubungan dengan negara atau lembaga luar negeri harus berdasarkan izin PBNU," ujarnya.
Savic Ali pun merasa miris dengan kelima tokoh tersebut. Sebab, saat ini genosida masih berlangsung di tanah Palestina.
"Apalagi ini dengan Presiden Israel, yang bahkan Indonesia saja tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel. Selain itu dalam situasi di mana Israel masih menjatuhkan bom, menembakkan peluru, dan membunuhi rakyat Palestina, tentu itu juga menunjukkan citra yang tidak baik, serta sikap abai terhadap rakyat Palestina," tuturnya.
Dia pun menyerahkan kelima tokoh tersebut kepada lembaga masing-masing yang mewakili mereka, apabila ingin menjatuhkan sanksi.
Baca Juga: Loyal Perintah Atasan, Jusuf Hamka Siap Dampingi Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024
Seperti diketahui, kelimanya merupakan Nahdliyin, yang berasal dari organisasi berbeda.
Namun, Savic Ali menjelaskan, keberangkatan mereka bukan mewakili PBNU.
Lima orang yang menemui Presiden Israel di antaranya Zainul Maarif, Syukron Makmun, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum dan Izza Annafisah Dania.***
Baca Juga: Apple Umumkan Akan Ada Serangan Spyware, Begini Cara Pengguna iPhona Mengatasinya
Artikel Terkait
Kecam Serangan di Rafah, Jokowi Minta Israel Taati Keputusan Mahkamah Internasional
Soal Serangan Israel ke Kamp Pengungsian Nuseirat, Kemlu RI Ajak Dunia Internasional Ambil Tindakan
32 Kematian di Gaza Disebabkan Kekurangan Gizi, Serangan Brutal Israel Terus Perburuk Persediaan Alat Medis
Bubarkan Kabinet Perang Israel, Benjamin Netanyahu Disinyalir Hindari Sekutu Sayap Kanan yang Cari Kursi di Kabinet
Soal Ketegangan Lebanon-Israel, Perancis Dikabarkan Bakal Beri Dukungan Pada LAF
Israel Serang 2 Sekolah Tempang Pengungsian, Puluhan Ribu Anak Terpisah Dari Keluarganya
Sebut Invasi Israel Sebabkan Ketidakstabilan Regional, PBB: Pelanggaran Nyata Terhadap Hukum Internasional
Hukum Internasional: Negara Pemasok Senajat ke Israel Dianggap Bertanggung Jawab Atas Kejahatan di Gaza
Akibat Ulah Zionis Israel, Ratusan Ribu Warga Palestina Menderita Infeksi Pernapasan Hingga Diare Lantaran Minimnya Kebersihan
Joe Biden Tekad Jadi Perantara untuk Akhiri Invasi Israel di Jalur Gaza