• Jumat, 22 November 2024

PBNU Tanggapi Alasan 5 Kader Ketemu Presiden Israel untuk Dialog, Savic Ali: Sikap Abai Terhadap Rakyat Palestina

- Selasa, 16 Juli 2024 | 22:58 WIB
Ketua PBNU Bidang Media, IT, dan Advokasi, Savic Ali. (Foto: Instagram @savicali)
Ketua PBNU Bidang Media, IT, dan Advokasi, Savic Ali. (Foto: Instagram @savicali)

Arahpublik.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menanggapi alasan lima kader NU yang menemui Presiden Israel, Isaac Herzog.

Bahkan, kelima tokoh NU disebutkan mendapatkan dana dari NGO asal Amerika Serikat (AS).

Hal itu diungkapkan oleh Ketua PBNU Bidang Media, IT, dan Advokasi, Savic Ali usai memanggil kelima tokoh tersebut.

Mereka diketahui berangkat dari sponsor NGO jaringan Israel yang berpusat di Amerika Serikat (AS). Namun, Savic Ali tidak menyebutkan nama NGO tersebut.

Baca Juga: 5 Kader NU Temui Presiden Israel Disebut Dapat Dana dari NGO Amerika, PBNU: Kami Punya Aturan, Harus Izin!

"Saat dipanggil, salah satu dari mereka, yakni Zainul Maarif mengatakan bahwa undangan tersebut merupakan undangan pribadi dan bukan mewakili lembaga PBNU. Undangan itu berasal dari jaringan yang sudah lama dia miliki," ujarnya, Selasa (16/7/2024).

Adapun tujuan mereka menemui Presiden Israel yaitu untuk berdialog antariman atau antarumat beragama.

"Mereka memang sudah lama diskusi lewat zoom dengan sejumlah tokoh agama, baik Kristen, Yahudi, dan lain-lain," tutur Savic Ali.

Tujuan para tokoh NU itu guna melanjutkan diskusi seperti sebelum-sebelumnya.

Baca Juga: PM Papua Nugini Kunjungi Kemenhan RI, Prabowo: Banyak Bidang Kita Bisa Lanjutkan Kerja Sama

"Jadi, konteks ke Israel ini menurutnya untuk melanjutkan diskusi yang sebelumnya sudah kerap dilakukan," sambungnya.

Berdasarkan penilaian PBNU, keberangkatan lima tokoh NU ini dianggap pelanggaran.

"Karena kami punya aturan agar kader NU yang melakukan hubungan dengan negara atau lembaga luar negeri harus berdasarkan izin PBNU," ujarnya.

Savic Ali pun merasa miris dengan kelima tokoh tersebut. Sebab, saat ini genosida masih berlangsung di tanah Palestina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X