• Minggu, 24 November 2024

Tuntut Keadilan! Ibunda Dokter Aulia Risma Ungkap Kematian Anaknya Karena Perundungan di PPDS

- Kamis, 19 September 2024 | 17:28 WIB
Ibunda Dokter Aulia Risma (ujung kiri) dalam jumpa pers, di Semarang Rabu (18/9/2024).   (Foto: Tangkap layar YouTube)
Ibunda Dokter Aulia Risma (ujung kiri) dalam jumpa pers, di Semarang Rabu (18/9/2024). (Foto: Tangkap layar YouTube)

Malinah membeberkan cerita Dokter Aulia usai insiden jatuh ke selokan itu, kaki dan punggungnya harus dioperasi sebanyak dua kali, pada tahun 2023 dan 2024.

Baca Juga: Getirnya Hidup Baim Cilik: Ketenaran Bukan Jaminan , Ada 4 Kisah Serupa yang Dialami Artis Indonesia, Termasuk Tessy Srimulat

Namun, sejak awal anaknya masuk PPDS Anestesi UNDIP pada tahun 2022, mahasiswa PPDS diwajibkan tuntas menyiapkan ruang operasi pada pukul 03.00 WIB.

"Jam tiga dini hari harus sudah di ruangan. Semua peralatan sudah siap, kadang setengah dua malam, rutinitas seperti itu. Sampai akhirnya dia pulang dari rumah sakit itu jatuh," terangnya.

Menyikapi cerita anaknya, Malinah mengungkap saat itu mendatangi Kaprodi agar putrinya tidak ditugaskan di RS secara berlebihan hingga kelelahan.

Baca Juga: Menyelami Kontroversi di PON Aceh-Sumut 2024, Ini Perbandingan Anggaran dengan PON Papua 2020

"Dijawab (Kaprodi) 'itu adalah penguatan mental dalam menghadapi berbagai pasien'. Saya sampaikan apakah enggak ada cara lain?" ujarnya.

"Beberapa kali saya menghadap, tapi perlakuannya masih tetap seperti itu," tambah Malinah.

Bentakan saat Praktik

Selain insiden jatuh ke selokan, Malinah mengungkap sering mendengar curhatan putrinya yang mendapat bentakan saat menjalani praktek di RSUP Kariadi bersama mahasiswa PPDS Anestesi lainnya.

Baca Juga: Intip 4 Masalah Penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024, Masalah Infrastruktur hingga Keresahan Atlet

Malinah menegaskan insiden tersebut membuat mendiang anaknya ketakutan.

"Termasuk bentak-bentakan. Sementara saya biasa mendidik anak saya dengan cara halus, lemah lembut," kata Malinah.

"Begitu masuk PPDS, dididik dengan cara kasar, suara melegam-legam, anak saya jadi ketakutan," pungkasnya.

Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem Turun, Pemprov Jateng Terima Dana Insentif Fiskal Rp5,6 Miliar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X