• Senin, 23 September 2024

Paus Fransiskus Puji Keluarga di Indonesia Banyak Anak, Intip Bahaya Childfree yang Mengintai

- Minggu, 22 September 2024 | 14:28 WIB
Ilustrasi seorang bayi.  (Foto: Unsplash.com/Valeria Zoncoll)
Ilustrasi seorang bayi. (Foto: Unsplash.com/Valeria Zoncoll)

Arahpublik.com – Saat berkunjung ke Indonesia, Paus Fransiskus, sempat menyinggung contoh baik dari keluarga di Indonesia yang mempunyai banyak anak.

Bahkan, Paus Fransiskus memuji sikap dari keluarga di Indonesia yang masih ingin memiliki anak merupakan hal yang baik

Hal ini dituturkan Paus Fransiskus karena di luar negeri, banyak orang lebih memilih mengasuh hewan peliharaan daripada mengasuh anak.

Baca Juga: Viral Video Nikita Mirzani Jemput Paksa Lolly di Apartemen, Ini Awal Mula Kontroversi Lolly vs Nikita

"Saya mendengar keluarga di Indonesia masih memiliki 3-4 anak, ini sebuah contoh yang bagus bagi negara lain,” ucapnya, Paus Fransiskus dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (4/9/2024).

“Karena banyak negara tidak lagi mau memiliki anak tetapi memiliki hewan peliharaan seperti kucing," lanjutnya.

Selain itu, Paus Fransiskus juga menegaskan pesan toleransi antar umat beragama.

Baca Juga: Tanggul laut Raksasa di Jepang Selamatkan Desa dari Tsunami, Bagaimana Proyek Giant Sea Wall di Jakarta?

Diketahui, kunjungan pada 3-6 September 2024 lalu menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat Indonesia.

Ungkapan Paus Fransiskus ini membuat publik menyoroti soal fenomena childfree atau bebas anak.

Fenomena childfree hangat diperbincangkan publik karena dianggap sebagai sebuah pilihan hidup pasangan dewasa untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis maupun adopsi.

Baca Juga: Rebranding Ace Hardware Jadi ACES: Raup Keuntungan, Ini Deretan Perusahaan Besar yang Lakukan Hal Serupa

Lantas, bagaimana tren childfree yang terjadi di Indonesia?

Awal Mula Tren

Childfree menjadi tren pada masa modern. Awal mula tren ini masuk ke Indonesia karena terdapat salah satu influencer bernama Gita Savitri Devi yang memutuskan untuk tidak memiliki anak.

Halaman:

Editor: M. Rain Daling

Sumber: BPS, UNAIR NEWS, Jurnal Syntax, Independent UK, World Bank

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X