• Kamis, 21 November 2024

Paus Fransiskus Puji Keluarga di Indonesia Banyak Anak, Intip Bahaya Childfree yang Mengintai

- Minggu, 22 September 2024 | 14:28 WIB
Ilustrasi seorang bayi.  (Foto: Unsplash.com/Valeria Zoncoll)
Ilustrasi seorang bayi. (Foto: Unsplash.com/Valeria Zoncoll)

Baca Juga: Negosiasi dan Kesabaran! Presiden Jokowi Apresiasi TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Gita dan suaminya merasa sudah nyaman dan Bahagia dengan kehidupannya, sehingga tidak ingin memiliki anak.

Selain itu, Gita mengklaim keputusan childfree ini didasari pada tanggung jawab seumur hidup bagi anak di dalam keluarga mereka.

Berkaca dari keputusan childfree yang diungkapkan oleh Gita, berikut ini deretan ancaman yang mengintai dari fenomena bebas anak yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Menhan Prabowo Bertemu Presiden Filipina Marcos Jr: Bahas Pertahanan hingga Forum Bilateral

Penurunan Angka Pernikahan dan Kelahiran

Perkembangan childfree ini menjadi salah satu hal yang mempengaruhi penurunan angka pernikahan dan kelahiran di Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 202,  angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan.

Baca Juga: 18 Bulan Disandera KKB, Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens Akhirnya Dibebaskan Tanpa Syarat

BPS menyebutkan pada 2023, jumlah pernikahan di Indonesia sebanyak 1.577.255. Angka ini ternyata menurun sebanyak 128.000 jika dibandingkan dengan tahun 2022.

Jika dilihat dalam satu dekade terakhir, angka pernikahan di Indonesia menurun sebesar 28,63 persen dibanding periode sebelumnya.

Selain itu, angka kelahiran yang ditunjukkan data World Bank (Bank Dunia), Indonesia memang menunjukkan tren penurunan.

Baca Juga: Hadiri Forum APLMA di New York, SBY Pamit Kepada Presiden Jokowi Sebagai Etika Politik

Pada 1960 angka kelahiran per perempuan Indonesia berada di angka 5,5 kemudian angkanya turun menjadi 2,2 pada 2022.

Penurunan tingkat kelahiran ini dipengaruhi oleh faktor sosial, lingkungan dan evolusi pada suatu negara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: BPS, UNAIR NEWS, Jurnal Syntax, Independent UK, World Bank

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X