• Senin, 25 November 2024

Kisah Firnando Ganinduto Tolak Gaji Puluhan Juta di Amerika demi Bisa Mengabdi di Indonesia

- Selasa, 24 September 2024 | 13:40 WIB
Anggota DPR RI periode 2024-2029 dari Partai Golkar, Firnando Ganinduto (kanan), saat mengikuti Podcast JPP Talks di Jakarta yang digelar Promedia TV (ProTV). (Foto: Dok. JPP)
Anggota DPR RI periode 2024-2029 dari Partai Golkar, Firnando Ganinduto (kanan), saat mengikuti Podcast JPP Talks di Jakarta yang digelar Promedia TV (ProTV). (Foto: Dok. JPP)

Arahpublik.com - Politisi muda Partai Golongan Karya (Golkar) Firnando Ganinduto mengaku pernah menolak pekerjaan di Amerika Serikat dengan gaji puluhan juta rupiah.

Penolakan tersebut dilakukan karena dirinya ingin kembali ke Indonesia dan berkarya untuk bangsa dan negara.

Anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 dari daerah Jawa Tengah 1 tersebut menceritakan saat kuliah New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Begini Penjelasan KPU soal DPT Pilgub Jateng 2024 Capai 28,4 Juta Pemilih, Lebih Banyak Ketimbang Pilpres

Saat itu, dirinya mengikuti program magang di salah satu perusahaan di Amerika Serikat.

"Jadi sebelum lulus kuliah itu, ada program internship (magang). Perusahaan tempat kita magang ditentukan oleh universitas,” ucapnya, dalam Program JPP Talks Edisi "Janji Anggota DPR" yang digelar oleh Promedia TV.

“Waktu itu (tempat magang) namanya Matrik Capital, kalau di Indonesia itu perusahaan reksadana," lanjutnya.

Baca Juga: Pengunjung GIIAS Bandung 2024 tak Perlu Bingung, Ini 6 Lokasi Parkir Kendaraan yang Aman dan Nyaman

Pria yang akrab dipanggil Nando itu melanjutkan, selama enam bulan program magang tersebut, dirinya mengaku bekerja keras untuk bisa penilaian terbaik dari perusahaan.

"Enam bulan saya banting tulang kerja, karena saya ingin punya nilai bagus disitu, alhamdulillah saya menjadi salah satu yang mendapatkan nilai yang terbaik," ceritanya.

Sebagai salah satu peserta magang dengan penilaian terbaik, Firnando mengaku langsung ditawari kontrak kerja dengan gaji yang cukup besar.

Baca Juga: PKB Minta MPR Terbitkan Surat Penegasan TAP MPR II/2001 soal Gus Dur Tidak Berlaku Lagi

"Kamu gak usah kembali ke Indonesia. Kamu kerja aja. Nanti visanya kami yang urusin," tuturnya menirukan manager perusahaan yang menawarinya pekerjaan.

Meski demikian, Firnando mengungkapkan dirinya memutuskan tidak menerima pekerjaan tersebut dan memutuskan kembali ke Indonesia.

"Pada saat itu kalau saya ambil tawaran itu dengan gaji sekitar Rp50 juta per bulan dan saya kerja di perusahaan itu, mungkin saya lupa dengan negara saya. Saya akan lupa kalau tahun 1997 saya akan masuk politik. Saya akan lupa kalau saya ingin membangun negara saya," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: RIlis JPP

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X