• Kamis, 21 November 2024

Gegara Dibilang ‘Lemah’, Seorang Anak Bunuh Ayahnya Sendiri: Bukti Pentingnya Pendidikan Moral dalam Keluarga

- Senin, 30 September 2024 | 21:06 WIB
Ilustrasi ayah dan anak.   (Foto: Unsplash.com / Alfonso Scarpa)
Ilustrasi ayah dan anak. (Foto: Unsplash.com / Alfonso Scarpa)

Pengacaranya juga mengungkap adanya didikan dari ayah Seah yang terlalu keras terhadap anak-anaknya.

Salah satunya, ketika Seah dan kakak-kakaknya masih kecil sering menahan emosi mereka ketika mendapatkan perlakuan kasar dari sang ayah.

Baca Juga: Sederet Fakta Menarik Museum Pertamina MotoGP Experience Gallery Mandalika: Pertama di Dunia Hingga Hadirkan Memorabilia

Seah mengaku saat itu ayahnya akan memukulnya dengan tongkat jika dirinya menangis ketika mendapatkan hukuman sang ayah.

"Klien kami tidak diperbolehkan menangis selama hukuman itu karena ayahnya menganggap menangis sebagai kelemahan dan membuat ayahnya semakin marah," ujar pengacara Seah dalam kesempatan yang sama.

Tidak Beri Hukuman yang Keras Terhadap Anak

Baca Juga: Tiga Tahun, Bukti Konsistensi Pertamina Dukung Ajang MotoGP di Indonesia: Berkontribusi Bagi Perekonomian Nasional

Hukuman yang didapatkan Seah dan kakak-kakaknya dari sang ayah, menunjukkan tindakan yang tidak normal dan terlalu kasar.

Kala itu, ayah Seah juga pernah memecahkan bola plastik ke kepala anaknya dan sering melempar buku ke arah mereka ketika sedang marah.

Kakak laki-laki Seah bahkan pergi dari rumah, setelah melihat laptopnya dihancurkan oleh sang ayah yang dinilai sebagai hukuman terhadapnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: CNA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X