Prabowo Peringkat 18, Ini Daftar 50 Teratas dari 500 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2025

Arahpublik.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto, masuk 50 teratas pada daftar 500 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2025.

Pada 50 besar teratas tersebut, Prabowo Subianto, ada di peringkat 18 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2025.

Berdasarkan riset independen The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), merilis nama Prabowo Subianto, ada di peringkat 18 dari 50 tokoh muslim yang berpengaruh di Dunia 2025.

Baca Juga: BRI Raih 3 Penghargaan Bergengsi TOP BUMN Awards 2024: Direktur Utama Sunarso Dinobatkan Sebagai Best CEO

Laporan hasil riset RISCC tersebut, dimuat dalam publikasi "The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims 2025"

Selain Prabowo, Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, juga masuk 50 teratas pada daftar 500 Tokoh Berpengaruh di Dunia 2024.

Gus Yahya berada di peringkat 19, sedangkan Prabowo Subianto, berada di peringkat 18.

Baca Juga: Kisah Warga Semaya di Nusa Penida: Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut

Dalam publikasi tersebut, peringkat 50 teratas didominasi oleh ulama dan kepala negara, karena pengaruh mereka dominan dan bertahan lama

“Hal ini tidak mengabaikan besarnya pengaruh dari sektor masyarakat lainnya,” penggalan isi publikasi tersebut, dikutip Rabu (9/10/2024).

Kombinasi metrik sosial, opini publik, dan opini ahli menjadi dasar dari upaya pengukuran daftar tokoh-tokoh muslim tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tetapkan Perpres 108/2024 tentang DBMTN, Desain Besar Manajemen Talenta Nasional

"Cara mengukur pengaruh ini tentu saja merupakan aspek yang paling menantang dari publikasi ini, dan banyak menimbulkan perbedaan pendapat," tulis publikasi itu.

Peringkat Prabowo di atas sejumlah tokoh penting dunia lainnya, seperti Presiden Mesir, Abdul Fattah Said Hussein Khalil as-Sisi.

“Sepanjang karir politiknya, Prabowo telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin nasionalis yang kuat, menekankan pembangunan ekonomi, ketahanan pangan, dan kebijakan luar negeri yang lebih tegas,” tulis publikasi tersebut.