• Kamis, 21 November 2024

Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, Sekda Jateng: Momentum Kobarkan Semangat Nasionalisme

- Selasa, 15 Oktober 2024 | 08:52 WIB
Sekda Jateng, Sumarno, pada Peringatan Lima Hari Pertempuran di Semarang, di kawasan Tugu Muuda Semarang, Senin (14/10/2024). (Foto: Humas Pemprov)
Sekda Jateng, Sumarno, pada Peringatan Lima Hari Pertempuran di Semarang, di kawasan Tugu Muuda Semarang, Senin (14/10/2024). (Foto: Humas Pemprov)

Arahpublik.com - Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, diperingati secara meriah dengan aksi treatikal di Kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Senin (14/10/2024) malam.

Momen peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, bertujuan untuk mengobarkan semangat nasionalisme, gotong-royong, menjaga persatuan, dan terus berjuang membangun kemajuan bangsa Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumarno, didapuk menjadi inspektur upacara Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang.

Baca Juga: Daftar Lengkap 49 Calon Menteri yang Datang Menghadap Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Dia mengatakan, perjuangan para pahlawan dalam merebut dan menpertahankan kemerdekaan tidaklah mudah. Karena itu, meski Indonesia telah merdeka, namun semangat perjuangan perlu terus dikobarkan.

"Perjuangan tidak hanya merebut kemerdekaan, tetapi juga dalam membangun bangsa agar lebih maju lagi. Dan itu ada di tangan anak-anak muda kita," ujar Sumarno, Senin (14/10/2024) malam.

Ia menilai, generasi muda harus mencontoh nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang rela gugur demi kemerdekaan, berjuang dengan tulus, ikhlas, penuh semangat, dan pantang menyerah demi Tanah Air Indonesia.

Baca Juga: Kapan Jadwal Pelantikan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029? Ini Jawaban MPR

"Kita harus meneladani nilai-nilai nasionalisame dan gotong-royong. Karena semua masalah bisa kita selesaikan dengan bergotong royong, saling tepa selira, saling memahami," ucap Sumarno.

Pada kesempatan acara peringatan tersebut, ribuan warga antusias menyaksikan treatikal Pertempuran Lima Hari yang dimainkan para pelajar dan mahasiswa.

Dalam treatikal itu digambarkan, perjuangan rakyat Jateng dengan penuh semangat dan rela mati demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: BRImo FSTVL 2024 Hadir Bidik Generasi Muda: Padukan Kecanggihan Teknologi dan Hiburan

Sumarno mengaku terharu menyaksikan treatikal yang mengisahkan sejarah perjuangan rakyat Jateng, mempertahankan Kota Semarang dari tangan Jepang.

Ia berharap, sejarah Pertempuran Lima Hari sebagai inspirasi dalam membangun semangat patriotisme, solidaritas, dan persatuan untuk menghadapi tantangan global yang terus berkembang dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan bentrokan antara pasukan Jepang dengan pasukan Indonesia, yang terdiri dari personel Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan para pemuda Jateng, pada 14-18 Oktober 1945.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis Humas Pemprov Jateng

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X