Arahpublik.com - Presiden RI Prabowo Subianto menempatkan ketahanan energi melalui pemanfaatan energi bersih sebagai salah satu prioritas utamanya.
Hal itu ditegaskan Prabowo saat menyampaikan pidato pertama usai dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024).
Pada kesempatan itu, Prabowo mengingatkan, ketergantungan sumber energi dari luar negeri menjadi ancaman serius di tengah ketegangan geopolitik global.
"Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan kita dapat sumber energi dari negara lain, oleh karena itu, kita harus mampu swasembada energi," ujar Prabowo dalam pidatonya.
Namun, lambatnya pengembangan dan investasi energi bersih di Indonesia dalam lima tahun terakhir menjadi tantangan serius bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Oleh sebab itu, percepatan transisi energi berkeadilan dan pencapaian target emisi nol bersih (net zero emissions/NZE) di Indonesia, memerlukan komitmen kebijakan yang lebih kuat serta peningkatan ambisi iklim.
Lantas, bagaimana langkah percepatan menuju emisi nol bersih di Indonesia? Berikut ini komitmen pemerintah untuk mencapai target NZE pada tahun 2060 mendatang:
Komitmen Pemerintah Capai NZE Tahun 2060
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menegaskan komitmen pemerintah untuk mencapai target NZE pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menyatakan pengurangan emisi menuju NZE 2060 ditargetkan mencapai 93 persen dari skenario Business as Usual (BaU).
Baca Juga: Daftar Lengkap Peringkat Ballon d'Or 2024: Rodri Pemenangnya, Duo Real Madrid Urutan Dua dan Tiga
Target ini akan dicapai dengan memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan serta menerapkan program efisiensi energi.
"Kita ingin mengurangi emisi sampai 93 persen dan untuk mengoptimalkan sumber energi terbarukan untuk suplai energi dan memenuhi permintaan energi nasional," kata Eniya di acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Artikel Terkait
Hilirisasi SDA, Jokowi Ingin Akhiri Ekspor Bahan Mentah yang Terjadi Sejak Era VOC
Presiden Jokowi Yakin Indonesia Menuju Superpower Ekonomi Baru, Singgung HIlirisasi
Media Asing Majalah Time Ulas Kisah Persahabatan Prabowo dan Jokowi
Bahlil Kritik Industri Nikel di Morowali, Begini Rekomendasi sang Menteri ESDM Soal Kebijakan Hilirisasi di Sidang Terbuka UI
Perusahaan Platform Digital Dukung Iklim Jurnalisme Berkualitas, Meta dan TikTok Indonesia Sambut Baik Perpres 32 Tahun 2024
Prabowo Lebih Blak-Blakan Ketimbang Jokowi? Intip Beda Gaya Pidato Dua Sosok Presiden RI yang Ikonik
Kabinet Merah Putih Dapat Respons Positif Pasar, Prabowo Subianto: Niat Saya Cari Orang Tepat di Tempat yang Tepat
Presiden Prabowo Blak-blakkan: Anak Indonesia: Tidak Boleh Lapar, yang Tidak Setuju Jangan Ikut Pemerintahan Saya
Simak Kisah Prabowo Muda: Dirikan LSM Bareng Soe Hok Gie dan Sering Diskusi dengan Sang Ayah Soemitro
Prabowo Ingin Maung Garuda Jadi Kendaraan Resmi Kenegaraan dan Mobil Dinas Pejabat
Benarkah Energi Jadi Solusi Masalah Iklim? Begini Peran Prabowo-Gibran Demi Transisi Energi Bersih yang Adil di Tanah Air
Ngeri! Mobil Maung Bakal Dipakai Para Pejabat Negara ? Ini Spek Canggih MV3 Garuda Limousine Prabowo hingga Aturan Soal Mobil Dinas