Arahpublik.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) merespons kehebohan di masyarakat terkait anggur muscat yang mengandung residu kimia berbahaya.
NFA bersama Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) melakukan uji cepat (rapid test) terhadap residu anggur Muscat.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Yusra Egayanti mengungkapkan, uji rapid test terhadap anggur muscat dilakukan di hampir 100 titik kabupaten/kota di Tanah Air.
Hasilnya, kata dia, sebagian besar atau 90 persen negative dan 10 persen ada kandungan residu dalam jumlah aman, sehingga aman dikonsumsi.
“Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman,” ucapnya.
“Sebagian sampel tersebut tetap kami kirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya,” ujar Yusra dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
Baca Juga: BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun hingga Akhir Triwulan III 2024: Konsisten Perkuat Fundamental Kinerja
Yusra mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap keamanan produk pangan segar yang tersebar di masyarakat.
“Sesuai Arahan Kepala Badan Pangan Nasional, kami akan terus memperkuat pengawasan terhadap keamanan produk pangan segar yang tersebar di masyarakat melalui sampling dan uji lab secara berkala” tegasnya.
Adapun kasus ini bermula dari Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) mengumumkan anggur muscat mengandung puluhan residu kimia berbahaya.
Baca Juga: Waspada Penipuan! Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu
Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) dan Yayasan Konsumen mengumumkan temuannya pada Jumat (25/10/2024).
Organisasi perlindungan konsumen Thailand itu melakukan uji laboratorium terhadap 24 sampel buah anggur yang populer di Thailand mulai dari ritel, pedagang, dan pasar basah.
Uji laboratorium itu menemukan residu 14 bahan kimia berbahaya pada konsentrasi di atas batas aman 0,01 mg/kg.
Artikel Terkait
Berkaca dari Ingar Nikita dan Lolly di Medsos: Peran Orang Tua Bagi Kesehatan Mental di Masa ‘Brutal’ Anak
Satu Dekade Infrastruktur Transportasi Era Jokowi dengan Sederet Masalah: Sarang Pelecehan Seksual hingga Isu Kesehatan Masyarakat
Ironi di Tengah Krisis, Jejak Korupsi APD Covid-19 Tercium KPK: Ini Pengakuan Tersangka Juru Bayar Alat Kesehatan
BRI Jalin Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan: Sediakan Pembiayaan untuk Tingkatkan Kualitas Infrastruktur Kesehatan di Indonesia
Prabowo Ingin Maung Jadi Mobil Dinas Menteri Kabinet Merah Putih, Erick: Dukung Program Pemerintah
Profil Menteri PANRB Rini Widyantini yang Memulai Karier dari Birokrat hingga Memimpin Reformasi Birokrasi
Mitsubishi Motors Punya Fasilitas Pusat Pelatihan Terbesar di Asia Tenggara dengan Nilai Investasi Rp250 Miliar
PKB Sebut Cak Imin Pilihan Tepat sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat
Mengenal Sosok Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto yang Memulai Karier dari Reserse
Viral Curhatan Wanita Soal Anggur Muscat yang Bikin Satu Keluarga Sakit Batuk: Tiga Negara ASEAN Pantau Peredarannya
Temuan Thai-PAN: Anggur Muscat Mengandung Residu Kimia Berbahaya, Legislator Minta Pemerintah Perketat Pengawasan