• Minggu, 24 November 2024

Apa Manfaat Energi Terbarukan Secara Global? Sumber Daya Alam yang Ada di Sekitar Kita

- Senin, 4 November 2024 | 22:32 WIB
PLTS terapung di kawasan Tambak Lorok, Semarang dapat meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia. (Foto: Dok, PLN)
PLTS terapung di kawasan Tambak Lorok, Semarang dapat meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia. (Foto: Dok, PLN)

Arahpublik.com - Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang diperbarui.

Contoh energi terbarukan adalah Tenaga Surya, Tenaga Angin, Tenaga Air,  Energi Panas Bumi dan Bioenergi.

Sementara bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, merupakan sumber daya tidak dapat diperbaharui karena membutuhkan waktu ratusan juta tahun untuk terbentuk.

Baca Juga: Waspada, STY Sebut Satu Pemain Berbahaya di Laga Timnas Indonesia Kontra Jepang, Ini 5 ‘Prajurit’ Samurai Biru yang Eksis di Liga Inggris!

Bahan bakar fosil jika dibakar untuk menghasilkan energi dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berbahaya, salah satunya berasal dari karbon dioksida.

Namun, energi terbarukan menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah daripada membakar bahan bakar fosil.

Transisi dari bahan bakar fosil yang saat ini menyumbang sebagian besar emisi 'kotor' menjadi energi terbarukan, adalah kunci untuk mengatasi krisis iklim.

Baca Juga: Melegenda di Indonesia, Intip Cara Pemilik HokBen Endus Peluang: Berani Jualan Makanan Ala Jepang dengan Bekal Pas-Pasan

Terlebih, energi terbarukan tergolong murah di sebagian besar negara dan menghasilkan lapangan kerja tiga kali lebih banyak daripada bahan bakar fosil.

Energi terbarukan dapat membatasi dampak buruk dari emisi gas rumah kaca secara global yang disebabkan oleh manusia maupun karbon dioksida dan metana.

Hal ini dikenal sebagai net zero emission atau emisi nol bersih, untuk mengurangi sedekat mungkin dengan sisa emisi yang secara permanen dihilangkan dari atmosfer.

Baca Juga: Legislator Ini Soroti Potensi dan Dampak Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Konsep emisi nol bersih pertama kali dipopulerkan oleh Perjanjian Paris, sebuah kesepakatan yang dinegosiasikan pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP21) tahun 2015 untuk membatasi dampak emisi gas rumah kaca.

Energi terbarukan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi residu terutama yang ada di sektor yang sulit dikurangi, seperti pertanian dan produksi bahan kimia.

Baca Juga: BRI Tingkatkan Keamanan dan Terus Edukasi Nasabah Guna Perangi Cybercrime

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rekomendasi Kebijakan Energi, United Nation, NRDC

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X