Dukung Kebijakan Pro Rakyat, CEO Promedia Agus Sulistiyono: Stop Impor Beras, Sapi, dan Daging Beku yang Bikin Petani dan Peternak Sengsara

- Minggu, 10 November 2024 | 21:23 WIB
Potret CEO Promedia Agus Sulistriyono  (Foto: Dok. Promedia)
Potret CEO Promedia Agus Sulistriyono (Foto: Dok. Promedia)

Arahpublik.com – CEO Promedia, Agus Sulistriyono, menyoroti kebijakan pemerintah terkait impor komoditas merugikan petani, peternak, dan nelayan di Indonesia.

Dalam pernyataannya, Agus menyerukan agar pemerintah segera mengambil langkah pro-rakyat, khususnya bagi kelompok kecil di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

Menurut Agus, kebijakan impor yang tak terkendali telah membuat harga komoditas lokal seperti beras, sapi, dan domba menjadi sangat rendah, hingga para produsen dalam negeri kesulitan bersaing.

Baca Juga: Perhatian! Pj Gubernur Jateng Tegaskan Kepala Desa dan Lurah Harus Netral di Pilkada Serentak 2024

Ia menilai upaya swasembada yang digembar-gemborkan pemerintahan Prabow-Gibran akan sia-sia jika kebijakan ini tidak diubah secara nyata.

“Kalo kita berpihak sama petani, peternak dan nelayan, maka stop atau kurangi impor beras,” tegas Agus, dikutip Minggu (10/11/2024).

Agus menilai, keberhasilan swasembada beras hanya angan-angan belaka, jika harga jual beras di tingkat petani masih sangat rendah.

Baca Juga: Intip Kampanye Kreatif Wuling BinguoEV ‘Be The Icon’: Ajak Wanita Ekspresikan Diri dan Ungkap Keunikan yang Dimiliki

Kondisi tersebut, kata dia, bisa membuat petani terus merugi dan kehilangan motivasi untuk menanam padi.

Agus juga mengkritik tingginya ketergantungan pada sapi impor.

Menurutnya, jagal (penjagal hewan ternak) lebih mengutamakan sapi impor yang cenderung lebih murah, yang pada akhirnya membuat harga sapi lokal semakin jatuh.

Baca Juga: Pendapatan Pelaku UMKM di Simalungun Meningkat Berkat Jadi AgenBRILink

“Akibatnya harga sapi lokal murah. Buat beli pakan penggemukan saja bisa tekor,” kata Agus.

Tidak hanya itu, Agus juga menyoroti persoalan impor daging domba beku yang dinilai berpotensi menghancurkan ekonomi peternak kecil.

Lantas, ia pun mengingatkan, bahwa sebagian besar peternak domba atau kambing hanyalah rakyat kecil yang menjalankan bisnis rumahan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis Promedia Teknologi Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X