Mengenal Batuan Sukawati Bali, Desa BRILiaN dengan Sejuta Potensi Alam, Seni dan Budaya

- Senin, 2 Desember 2024 | 19:52 WIB
Potret masyarakat Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, dikenal sebagai pusat kesenian kesenian. (Foto: Dok. BRI)
Potret masyarakat Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, dikenal sebagai pusat kesenian kesenian. (Foto: Dok. BRI)

Baca Juga: PDIP Klaim Jateng Masih Kandang ‘Banteng’ Usai Andika-Hendi Kalah di Pilkada 2024 Versi Quick Count

Dukungan ini diberikan melalui keberadaan unit-unit usaha di desa tersebut yang mendorong perekonomian masyaraka.

Tidak hanya itu, juga memberikan edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Ketua BUMDesa Praja Kerta Desa Batuan, Gianyar, Bali, Ni Luh made Sukma Dewi, menambahkan, saat ini terdapat beberapa unit usaha di Desa Batuan.

Baca Juga: BRI Raih Dua Penghargaan BI Awards 2024 Sebagai Bukti Komitmen Dukung Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Unit usaha itu, antara lain, Warung Desa, Pengelolaan sampah, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Ada pula, Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang merupakan pola pengelolaan sampah di tingkat kawasan atau komunal dan keberadaan AgenBRILink.

“Khusus unit usaha pengelolaan sampah, masing-masing Banjar (Dusun) sebulan sekali membawa sampah ke Balai Banjar,” ucapnya.

Baca Juga: PDIP Klaim Masih Kuasai 14 Provinsi di Pilkada 2024 Meski Jagoannya Kalah di Kandang ‘Banteng’ Versi Quick Qount

“Lalu petugas melakukan pencacahan sampah langsung di lakukan di TPS3R kemudian membuat kompos,” sambungnya.

Selain itu, BUMDesa Praja Kerta yang terbentuk pada tahun 2018 ini memiliki juga memiliki unit usaha Pusma Aman yaitu pusat pangan jadi kompos yang dihasilkan dari TPS3R.

Puspa Aman merupakan program pemerintah yang berupaya untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah ataupun lahan tidak produktif.

Baca Juga: Bangga! BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste Sebagai Upaya Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara

Lahan tersebut dapat dikembangkan sebagai penghasil pangan dalam memperbaiki gizi keluarga, sehingga dimanfaatkan untuk menambah penghasilan.

“Sejak tahun 2022 kita mencoba menerapkan konsep “the right man on the right place” artinya kita memperbaharui unsur-unsur kelembagaan yang ada di Bumdesa untuk bisa lebih optimal memanfaatkan dan mengelola potensinya,” ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis BRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X