Saat Prabowo Ingin Pemerintahan Bersih dan Korupsi Hilang: Saya Ditertawakan dan Diejek!

- Rabu, 4 Desember 2024 | 21:59 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri pembukaan Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah, di Kupang, NTT, Rabu (4/12/2024). (Foto: Tim Media Prabowo)
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri pembukaan Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah, di Kupang, NTT, Rabu (4/12/2024). (Foto: Tim Media Prabowo)

Arahpublik.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya diejek oleh beberapa pihak saat ingin mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi.

Hal itu diungkap Presiden Prabowo pada pembukaan Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah, Kupang, NTT, Rabu (4/12/2024).

"Ini tidak gampang, ini sangat sulit. Bahkan saya ditertawakan, saya diejek. Tapi saya sudah biasa diejek,” ucap Prabowo.

Baca Juga: Gus Miftah Sebut 'Goblok' Kepada Penjual Es Teh Bakul: Minta Maaf Langsung hingga Ditegur Seskab Teddy

“Mana mungkin menghilangkan korupsi di Indonesia? Mana mungkin menghilangkan kemiskinan? Mana mungkin menghilangkan kelaparan?" sambungnya menirukan perkataan orang.

Prabowo pun mengatakan, tidak hanya upaya menghilangkan korupsi yang ditertawakan, tetapi juga program lainny, seperti makan bergizi gratis untuk anak sekolah.

Bahkan, kata Prabowo, sempat ada ancaman terhadap pasar keuangan dan mata uang rupiah.

Baca Juga: Seorang Anak di Jaksel Jadi Tersangka Usai Bunuh Ayah-Neneknya, Kini Menyesal dan Doakan Sang Ibunda hingga Menangis

"Di hari-hari pertama saya luncurkan gagasan makan bergizi, sudah muncul (ancaman), saya mengerti. Saya ini cukup lama jadi orang Indonesia,” tegas Prabowo.

“Saya mengerti ada ancaman terbuka dan ancaman halus. Ada senjata yang terbuka (seperti) senapan meriam. Tapi sebelumnya ada senjata-senjata lain, senjata psikologis, adu domba, fitnah, hoaks," tegasnya lagi.

Kendati demikian, Presiden Prabowo dengan tegas mengatakan, dirinya tidak khawatir dengan berbagai cercaan dan ejekan tersebut.

Baca Juga: Pinjol Ubah Lanskap Persaingan Perbankan, Ini Strategi BRI Perkuat Inovasi Dalam Transformasi Digital hingga Beri Edukasi Keuangan Bagi Nasabah

Ia pun mengajak seluruh pihak untuk belajar dari sejarah, bahwa pemerintahan yang korup tidak dapat membawa kemakmuran kepada rakyat.

"Pelajarannya adalah bahwa tidak ada negara yang kuat tanpa tentara. Tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia dan sejahtera, tanpa pemerintah yang bersih dan adil,” tegasnya.

Prabowa mengatakan, bahwa tidak dapat dipungkiri di setiap peradaban, tentunya ada pasang surutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X