Arahpublik.cm – Legislator ini menyoroti penggunaan dana pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta segera melakukan audit terhadap dana yang digunakan dalam pesta demokrasi 2024 tersebut.
Hal ini ditegaskan Anggota Komisi II Fraksi PKB DPR RI, Eka Widodo, dikutip Selasa (10/12/2024).
Ia menegaskan, BPK harus melakukan audit terhadap KPU, Bawaslu dan DKPP terkait penyelenggaraan dan penggunaan anggaran Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Menurutnya, publik menunggu keseriusan BPK menjawab sakwasangka atas penggunaan dana pemilu yang diselewengkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan keterangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI, Rabu (7/11/2024) lalu.
“Jangan sampai ada dana rakyat yang diselewengkan dalam Pemilu dan Pilkada Serentak 2024,” ungkap Edo, sapaa akrab Eka Widodo.
Legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX itu mengatakan, anggaran yang digunakan untuk pemilu dan pilkada sangat besar.
Total anggaran Pemilu 2024 senilai Rp71,3 triliun, sedangkan anggaran untuk pilkada sebesar Rp37,4 triliun yang bersumber 40 persen dari APBD dan 60 persen dari APBN.
Dana tersebut belum termasuk tambahan biaya PSU di 287 TPS yang tersebar di 20 provinsi.
Baca Juga: Teknologi AI di BRI untuk Tingkatkan Produktivitas Bukan Gantikan Peran Manusia
Anggaran itu juga belum termasuk biaya pilkada ulang, karena kemenangan kotak Kosong di Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang.
Pilkada ulang ini akan digelar pada 27 Agustus 2025, karena menunggu naskah perjanjian hibah daerah (NPHD).
"Beruntung Pilpres 2024 satu putaran, bila dua putaran, negara harus menggelontorkan APBN tambahan sebesar Rp38,2 triliun,” kata Edo.
Artikel Terkait
Harta Kekayaan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang Peras Bawahan untuk Dana Kampanye Pilkada 2024, Kini Ditahan KPK
PKB Sebut Biaya Pemilihan Gubernur dan Wagub Mahal, Usul Dipilih Melalui DPRD Saja
PKB Tetap Bangga Usung Banyak Kader di Pilkada 2024: Kalah dan Menang Soal Masalah Waktu
Prabowo Diminta Libatkan Perempuan dalam Program Makan Bergizi Gratis, PKB Sebut Bisa Tepat Sasaran
Cak Imin Hitung-hitungan Program Makan Bergizi Gratis dari Anggaran Rp10 Ribu Per Porsi hingga Dana Awal Rp70 Triliun
Prabowo Ingin Hemat Rp15 Triliun dari Dana Perjalanan Dinas Luar Negeri, Para Menteri Justru Ramai Minta Tambah Anggaran
Kementerian Agama Bukan Tempat Cari ‘Proyek’, Fraksi PKB: Anggaran Harus Jadi Program
Lima Pimpinan KPK Baru Saja Disahkan, Ini Harapan Fraksi PKB DPR Terkait Pemberantasan Korupsi
Waketum PKB Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah, Ini Alasannya!