APBN 2025 Rp3.621,3 Triliun, Sri Mulyani Ungkap Kebijakan Prabowo untuk Masyarakat Kurang Mampu, Salah Satunya Makan Bergizi Gratis

- Selasa, 10 Desember 2024 | 22:15 WIB
Potret Menkeu Sri Mulyani pada acara penyerahan DIPA dan TKD 2025 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024). (Foto: YouTube.com/Sekretariat Presiden)
Potret Menkeu Sri Mulyani pada acara penyerahan DIPA dan TKD 2025 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024). (Foto: YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Baca Juga: Teknologi AI di BRI untuk Tingkatkan Produktivitas Bukan Gantikan Peran Manusia

Potensi penerimaan negara, di antaranya dalam bentuk gotong royong yang dilakukan kelompok masyarakat mampu melalui pemenuhan kewajiban membayar pajak secara patuh.

"Bagi kelompok yang mampu dan menikmati hasil pembangunan diminta bergotong royong untuk memenuhi kewajiban secara patuh dan jujur untuk terus membangun dan memajukan Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Dukung Ekosistem Digital UMKM, BRI Hadirkan Program QRIS UMI Tanpa Biaya MDR, Begini Cara Daftarnya!

APBN Tahun 2025

Pada kesempatan itu, Sri Mulyani menjelaskan, bahwa tahun depan belanja negara ditetapkan sebesar Rp3.621,3 triliun atau meningkat 8,9 persen dibandingkan APBN 2024.

Dari angka tersebut, Sri Mulyani menyebut, bahwa belanja pemerintah pusat mencapai Rp2.701,4 triliun.

Baca Juga: BPK Didesak Audit Menyeluruh Dana Pemilu dan Pilkada 2024: Jangan Sampai Ada Penyelewengan

Belanja Pemerintah Pusat ditujukan untuk mendorong program prioritas pemerintah di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, ketahanan pangan dan energi, serta perumahan.

"Program unggulan 2025, telah ditampung di APBN melalui program makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, renovasi sekolah, sekolah unggulan terintregasi dan terciptanya lumbung pangan nasional, daerah dan desa," jelasnya.

Lalu, transfer ke daerah sebesar Rp919,9 triliun untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pelayanan yang inklusif.

Baca Juga: BRI Salurkan KUR Senilai Rp175,66 Triliun, Bukti Nyata Implementasi Asta Cita dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

Di sisi lain, Sri Mulyani menargetkan pendapatan negara sebesar Rp3.005,1 triliun pada 2025, dengan defisit sebesar Rp616,2 triliun atau 2,53 persen dari PDB.

Sejumlah sumber pendapatan negara seperti pajak, bea cukai serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) akan dimaksimalkan untuk mencapai angka tersebut.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Youtube Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hari ini, Pemprov Jateng Tetapkan UMP Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 | 09:08 WIB
X