Pengamat politik itu juga menilai Jokowi memiliki pengaruh yang besar terhadap dinamika politik di Indonesia.
"Hampir seluruh gerak-gerik dan dinamika yang berlangsung pada partai-partai politik itu adalah pantulan dari pengaruh yang ia miliki," terang Fachry Ali.
Fachry Ali juga menegaskan penilaiannya terhadap Jokowi itu sebagai sosok yang pengaruhnya melebihi partai-partai politik di Indonesia.
"Jokowi ini justru kekuasaannya atau pengaruhnya itu melebihi partai-partai politik," tegasnya.
Awal Mula Jokowi Gabung PDIP
Tidak dapat dipungkiri, karier politik Jokowi yang gemilang juga berkat dukungan PDIP dengan mengusungnya dalam berbagai kontestasi politik, mulai dari Pilwalkot, Pilgub, hingga Pilpres.
Baca Juga: Timnas Putri Indonesia Ranking 97 FIFA Bikin Bangga PSSI, Erick Thohir: Hasil Sinergi yang Solid!
Awalnya, ayah dari Wapres Gibran itu memantapkan hati bergabung dengan PDIP pada tahun 2004 silam.
Kala itu, Jokowi menduduki posisi sebagai salah satu pengurus DPC PDIP Solo.
Berkat dukungan PDIP, Jokowi pernah menduduki jabatan sebagai Walikota Surakarta (2005-2012), dan Gubernur DKI Jakarta pada (2012-2014).
Kemudian sejak tahun 2014-2024, Jokowi menjadi seorang kader andalan PDIP yang diproyeksikan untuk menjadi kepala negara RI, hingga memenangkan dua kali ajang Pilpres (2014 dan 2019).***
Artikel Terkait
PDIP Klaim Masih Kuasai 14 Provinsi di Pilkada 2024 Meski Jagoannya Kalah di Kandang ‘Banteng’ Versi Quick Qount
PDIP Klaim Jateng Masih Kandang ‘Banteng’ Usai Andika-Hendi Kalah di Pilkada 2024 Versi Quick Count
Jokowi Kunjungi Prabowo di Kertanegara: Temu Kangen Sambil Santap Malam
Teka-teki Partai Jokowi Usai Tidak PDIP Lagi, Gerindra atau Golkar?
Seloroh Prabowo di Momen Peresmian Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katerdral: Pak Jokowi, Maaf Aku yang Resmikan
Di HUT ke-60 Golkar, Prabowo: Saya Nyaman Ada Mbak Puan di Sini, Saya Menghargai PDIP
Jokowi Resmi Dipecat, PDIP Ungkap Sanksi hingga Larangan Ayah Gibran Duduki Kursi Jabatan Atas Nama Partai