Jadi Tersangka KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: Penjara Adalah Bagian dari Pengorbanan!

- Kamis, 26 Desember 2024 | 21:51 WIB
Potret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan pernyataan usai jadi tersangka kasus Harun Masiku. (Foto: Tangkapan Video)
Potret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan pernyataan usai jadi tersangka kasus Harun Masiku. (Foto: Tangkapan Video)

Arahpublik.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan jika penjara adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita.

Pernyataan tersebut diungkap Hasto Kristiyanto usai ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Harun Masiku.

Ya, KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Periode 2017-2022, Wahyu Setiawan untuk proses pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI, Harun Masiku.

Baca Juga: Komentar Pedas Netizen Usai Isu Hoaks Ransomware BRI yang Diungkap Mr Bert Ditepis Pakar IT, Salah Satunya Dibilang Buzzer

“Bahwa pada saat penyidikan berkas perkara Harun Masiku dan upaya pencarian DPO Harun Masiku sedang berlangsung, penyidik menemukan keterlibatan HK (Hasto Kristiyanto) selaku Sekjen PDIP,” ucap Ketua KPK Setyo Budiyanto, Selasa (24/12/2024).

Hasto Kristiyanto bersama Donny Tri Istiqomah (DTI) diduga turut memberi suap kepada Wahyu Setiawan guna memuluskan langkah Harun Masiku menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024.

Atas dasar itu, Hasto Kristiyanto lantas mengeluarkan pernyataan sikap bahwa dirinya dan PDIP menghormati keputusan dari KPK tersebut.

Baca Juga: Bobroknya Pendidikan Dokter Spesialis Diungkap KPK, Komisi X: Kampus Penyelenggara PPDS Harus Berbenah, Hentikan Praktik Menyimpang!

“Setelah penetapan saya sebagai tersangka olek KPK, maka sikap dari PDI Perjuangan adalah menghormati keputusan dari KPK,” ucapnya.

“Kami adalah warga negara yang taat hukum, PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum,” kata Hasto, dalam video yang diterima pada Kamis (26/12/2024).

Hasto mengakui bahwa telah memahami risiko-risiko yang akan muncul saat dirinya mengkritisi bagaimana demokasi diteagakkan, bagaimana suara rakyat tidak bisa dikebiri.

Baca Juga: BRI Beri Solusi Pembelian Asuransi Mudah Lewat Super Apps BRImo, Bikin Liburan Nataru Jadi Tenang, Begini Caranya!

Kemudain, bagaimana negara hukum tidak bisa dimatikan, bagaimana watan kekuasaan yang otoriter, yang menindas rakyatnya sendiri harus dihentikan.

“Sejak awal ketika saya kritis, saya sudah memahami berbagai risiko-risiko yang akan saya hadapi,” kata Hasto.

“Maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: keterangan pers

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X