Arahpublik.com - Anggota Komisi III Fraksi PKB DPR RI Hasbiallah Ilyas meminta para polisi yang memeras penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) dipecat dan dihukum berat.
Diketahui, 18 polisi diduga melakukan pemerasan terhadap 45 warga negara Malaysia saat konser DWP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 13-15 Desember 2024.
Pria yang akrab disapa Hasbi itu menilai, oknum polisi tersebut sudah melakukan tindak pidana dan mencoreng nama baik Indonesia di mata internasional.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Belum Ditahan Meski Jadi Tersangka, Ini Kata KPK
Hasbi mengatakan, ulah polisi itu bukan hanya mencoreng nama baik Polri, tapi sudah merusak citra Indonesia di mata dunia.
"Para pelaku sudah mencoreng nama baik Indonesia di dunia internasional, karena yang mereka peras bukan warga Indonesia, tapi warga Malaysia," ujar Hasbi, Jumat (27/12/2024).
Dia mengatakan masyarakat internasional akan menganggap bahwa Indonesia, khususnya polisi adalah tukang peras dan tidak bermoral.
Padahal, kata Hasbi, pemerasan itu hanya dilakukan sejumlah oknum polisi, bukan Polri secara lembaga.
Tentu, kata Hasbi, kasus pemerasan warga negara Malaysia itu menjadi ujian berat bagi Polri. Maka, Kapolri harus bertindak tegas dan cepat menyelesaikan kasus tersebut.
"Polri harus menunjukkan kepada dunia internasional bahwa mereka tegas kepada anggotanya yang melanggar. Dan itu harus dilakukan dengan cepat," jelasnya.
Legislator asal Dapil Jakarta I itu menegaskan, bahwa para pelaku pemerasan harus dihukum seberat-beratnya. Mereka sudah melakukan tindak pidana pemerasan kepada warga Malaysia.
Jadi, mereka harus djjatuhi hukuman pidana. Tindak pindana pemerasan sudah diatur dalam Pasal 368 dan Pasal 36 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Selain saksi pidana, para pelaku pemerasan juga bisa disanksi dengan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), karena mereka sudah melakukan pelanggan berat.
Artikel Terkait
Legislator Soroti Kasus Polisi Tembak Polisi: Polri Harus Mengusutnya Secara Transparan Demi Nama Baik!
Kasat Reskrim Tewas Ditangan Kabag Ops, Komisi III DPR Prihatin Atas Insiden Polisi Tembak Polisi hingga Soroti Penggunaan Pistol
Catatan Penting Komisi III DPR Soal Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan, Tambang Ilegal Jadi Sorotan
Empat Fakta Remaja Diduga Bunuh Ayah-Neneknya di Jaksel, Polisi Sebut Tersangka Sosok yang Penurut hingga Bisikan Misterius
Tiga Fakta Kasus Penembakan Oknum Polisi Terhadap Siswa SMK di Semarang, Terbaru Menteri HAM Ungkap Soal Anak Sekolah yang Tewas
Teriakan Korban Pelecehan Seksual oleh Tersangka Tunadaksa yang Didengar Kejati NTB, KemenPPPA Minta Polisi Gerak Cepat
Kemelut Kasus Tawuran Bikin Polisi Was-was Jelang Malam Tahun Baru, Ini yang Terjadi di Bogor hingga Medan dalam Sepekan Terakhir!
PKB Segera Usulkan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional
Garang ke Karyawati, George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti Ciut dan Culun Saat Ditangkap Polisi
Tangis Guru Madrasah Pecah Saat Tuntut Kesejahteraan ke Fraksi PKB DPR
Menyoal PPN 12 Persen Berlaku Mulai 1 Januari 2025, PKB: Sudah Disetujui DPR, Jalankan Saja!
PDIP Mencla-mencle Soal Kenaikan PPN 12 Persen. PKB: Dulu Inisiator dan Pimpin Panja, Kok Sekarang Balik Badan