Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025, Budi Arie: Prabowo Perintahkan Bahan Baku MBG dari Desa

- Minggu, 5 Januari 2025 | 09:17 WIB
Potret uji coba makan bergizi gratis di SMKN 7 Semarang, Jumat (22/11/2024). (Foto: Humas Pemprov Jateng)
Potret uji coba makan bergizi gratis di SMKN 7 Semarang, Jumat (22/11/2024). (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Arahpublik.com - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya agar menggunakan bahan baku dari dalam negeri untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (3/1/2024).

"Jadi arahan Presiden, (MBG) ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bukan impor," kata Budi Arie.

Baca Juga: Prabowo Ingin Hapus Utang Pelaku UMKM di 2025 Senilai Rp14 Triliun, Maman Abdurrhaman: Dilakukan Bertahap!

Pada kesempatan itu, Budi juga menyampaikan bahwa pelaksanaan program makan bergizi gratis dimulai pada Senin, 6 Januari 2025.

"Pelaksanaan (makan bergizi gratis) 6 Januari. Kementerian (Koperasi) kita memang bertugas untuk membantu," kata Budi Arie.

Lalu, Budi Arie juga mengatakan, bahwa pelaksanaan makan bergizi gratis melibatkan koperasi, desa hingga badan usaha milik desa (bumdes).

Baca Juga: Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia yang Bakal Berpengaruh di 2025

Ia pun merinci pihaknya bakal melibatkan ribuan koperasi untuk menyukseskan program unggulan pemerintah.

Budi Arie juga mengaku telah mendata sebaran desa yang memproduksi beragam komoditas untuk menyokong makan bergizi gratis.

"Ada 1.923 koperasi yang siap menampung, siap berkontribusi dalam penyelenggaran makan bergizi gratis," kata Budi.

Baca Juga: Hilang Lalu Muncul Kembali, Intip 4 Fakta Terkini Ujian Nasional yang Hadir Lagi di 2026 dengan Konsep Baru dari Mendikdasmen

"Itu termasuk koperasi telur berapa; koperasi sayur, beras, koperasi ikan, dan sebagainya," sambungnya.

Selain itu, Budi juga menyebut desa berkontribusi menghasilkan berbagai kebutuhan seperti jagung, ikan nila hingga melon.

Dia juga menyatakan hal tersebut telah masuk dalam 20 persen dana desa yang dianggarkan untuk ketahanan pangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Konferensi Pers

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X