Baca Juga: Bikin Heboh Masyarakat, Rocky Gerung Minta Maaf Usai Kritik Presiden Jokowi
Ziarah tersebut, merupakan rangkaian kegiatan ziarah dan bersih-bersih makam Mbah Bustam, bersama pemuda Kota Semarang, dalam rangka menyambut peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Gerkan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Semarang.
Ada pula, Youth Solidarity of Semarang, Yayasan Keluarga Sayyid Kramat Depok, dan Santri Ndalan Nusantara (SANDAL).
Baca Juga: Polisi Undang Ahli Pidana soal Dugaan Ujaran Kebencian Rocky Gerung Kepada Jokowi
Banyak yang Tidak Tahu
Ketua PC GP Ansor Kota Semarang, Abdurrahman atau Gus Dora mengatakan, tak banyak masyarakat yang tahu keberadaan makam Mbah Bustam.
Padahal menurutnya, peran Mbah Bustam dalam sejarah Semarang, sangat besar.
Ia pun menyebut masa saat munculnya perjanjian Giyanti yang membagi wilayah kekuasaan Pakubuwono Solo dan Kraton Hamengkubuwono Jogjakarta.
Menurut catatan yang ia peroleh, perjanjian pembagian wilayah kesultanan tersebut, tidak lepas dari peran dua tokoh, yakni Mbah Bustam dan Mbah Depok, yang bergelar Raden Kertoboso.
"Sehingga karena beliau (Mbah Bustam) berhasil dibelah tugas sebagai Adipati di Semarang dengan gelar Surohadi Menggolo," terang Gus Dora.
Ziarah dan bersih-bersih makam Mbah Bustam ini secara berurutan dilakukan dengan pembacaan doa dan tahlil, menabur bunga, dan membersihkan makam.***