Hingga penutupan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M, masih terdapat jemaah yang sakit dan hilang.
Baca Juga: Ujian Praktik SIM C Lintasan Angka 8 dan Zig-zag Dihapus, Diganti Huruf S, Kapan Berlakunya?
"Masih ada 77 jemaah masih dirawat di RS Arab Saudi,” ucap Gus Yaqut, sapaan akrab Menag.
Dengan rincian, 38 jemaah haji Indonesia yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi di Madinah.
Selain itu, ada 31 jemaah yang masih dirawat di RSAS di Makkah dan 8 jemaah di RSAS di Jeddah.
Baca Juga: Badai El-Nino Menurut BRIN dan BMKG, Ini Dampaknya
Bagi jemaah yang sakit, Gus Yaqut, mengatakan, Kemenag melalui Kantor Urusan Haji (KUH) terus melakukan pendampingan.
"Bila nanti sudah sembuh, kami juga yang akan urus kepulangannya," tegasnya.
Selain itu, Gus Yaqut juga mengatakan, ada 1 jemaah yang masih hilang saat puncak haji.
“Dan saat ini masih saya perintahkan untuk terus dilakukan proses pencarian," ucapnya.
Baca Juga: Ziarah Ke Makam Mbah Bustam, Sekda Iswar Aminuddin: Jangan Lupakan Perjuangannya!
Jumlah yang Wafat
Berdasarkan data Siskohat, hingga akhir masa operasional haji 2023, ada 773 jemaah wafat.
"Ini terdiri dari 752 jemaah haji reguler, 18 jemaah haji Khusus, dan tiga jemaah haji furoda," Gus Yaqut Yaqut.
Dari 752 jemaah haji reguler yang wafat, sebanyak 562 orang di antaranya berusia 65 tahun ke atas. Sebanyak 81 orang berusia 60-64 tahun.