Baca Juga: Jokowi Setuju Pemberian Tanda Jasa Kepada 18 Tokoh, Termasuk Ibu Negara
“Dan kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah ya. Saat itu yang mendukung lawannya pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana,” ucap Ganjar.
“Dan kejadian ini kita catat dalam perjalannya dan selalu ada dinamika yang berubah,” lanjutnya.
Ganjar pun mengucapkan selamat kepada Golkar dan PAN atas keputusannya bergabung ke koalisi Gerindra dan PKB.
Baca Juga: Ketum PKB Cak Imin Sebut Kritik sebagai Vitamin: Kalau Ada Jangan Bingung!
Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi agar berjalan baik.
“Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana menjaga demokrasi berjalan dengan baik dan apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Golkar dan PAN, memutuskan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca Juga: Nyaman dengan PBB, Prabowo Minta Ketum PKB Tidak Pergi dari Koalisi
Bergabungnya PAN dan Golkar ditandai dengan penandatanganan piagam kerja sama politik bersama PKB dan Gerindra, yang tergabung dalam KKIR.
Penandatanganan piagam kerja sama antara PAN, Golkar, Gerindra dan PKB, berlangsung di Museum Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Piagama kerja sama tersebut, ditanda tangani oleh Ketua Umum (Ketum) GErindra, Prabowo Subianto, Ketum Golkat Airlangga Hartarto.
Lalu, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Pada kesempatan itu, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.***