berita-publik

Ini Arahan Presiden Jokowi soal Penanganan Kualitas Udara Jabodetabek yang Sangat Buruk

Senin, 14 Agustus 2023 | 19:31 WIB
Presiden Jokowi pimpin ratas soal penanganan kualitas udara Jabodetabek yang sangat buruk. (FOTO: Twitter Setkab)

Arahpublik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan keapda jajaranya soal penanganan kualitas udara Jabodetabek yang sangat buruk.

Diketahui, dalam sepekan terakhir, kualitas udara di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) sangat buruk.

Presiden Jokowi pun menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya, membahas penangan kualitas udara di Jabodetabek.

Baca Juga: Iriana Jokowi Terima Tanda Kehormatan, Presiden Sebut Atas Pertimbangan Dewan Gelar

“Rapat terbatas pada siang hari ini akan membahas mengenai kualitas udara di Jabodetabek,” ucapnya, saat membuka ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Presiden Jokowi mengatakan, selama satu pekan terakhir, kualitas udara di Jabodetabek sangat-sangat buruk.

‘Dan tanggal 13 Agustus 2023 kemarin, indeks kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Momen Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan kepada Ibu Negara Iriana Jokowi

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan buruknya kualitas udara di Jabodetabek.

Ia menyebut, karena kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.

Selain itu, faktor pembuangan emisi dari transportasi dan aktivitas industri di Jabodetabek, turut menyebabkan buruknya kualitas udara dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Kriteria Presiden Selanjutnya: Harus Berani Jaga Kebijakan dan konsisten!

Sebagai langkah penanganan, Presiden Jokowi, memberikan arahan untuk ditindaklanjuti dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Jangka Pendek

Kepala Negara memerintahkan agar secepatnya dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek menjadi lebih baik.

Halaman:

Tags

Terkini