Arahpublik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menderita batuk hampir empat pekan, karena buruknya kualitas udara di Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno, terkait buruknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya, dalam beberapa pekan terakhir.
“Presiden (Jokowi) sendiri sudah batuk katanya sudah hampir empat minggu," kata Sandiaga, kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Baca Juga: Tim Densus 88 Tangkap Karyawan KAI: Punya Puluhan Senjata dan Diduga Terafiliasi ISIS
Oleh karena itu, kata Sandiaga, tadi Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas (ratas) mengenai kualitas udara di wilayah Jabodetabek.
Sandiaga hadir dalam ratas tersebut, sebagai Menteri Ad Interim ESDM. Ia mengantikan Arifin Tasrif, yang kabarnya sedang berada di luar negeri.
"Presiden Jokowi minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret, “ kata Sandiaga.
Baca Juga: Kemenag Buka Seleksi Calon Dirjen Bimas Katolik, PNS Bisa Ikutan, Ini Syaratnya!
“Beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi selain udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” lanjutnya.
Sandiaga juga merasakan dampak udara buruk di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
Dia mengatakan, udara buruk menjadi sorotan para calon peserta sport tourism atau wisata berbasis wisata.
Baca Juga: Polusi Udara Memburuk, Jokowi: Kantor di Jabodetabek WFH Jika Perlu
“Banyak calon peserta sport tourism atau wisata berbasis olahraga dengan mempertimbangkan udara buruk di kawasan Jabodetabek,” kata Sandiaga.
Sehingga kata dia, harus segera ditangani. Jika tidak, bisa mempengaruhi reputasi penyelenggraan event.
“Jika tidak ditangani dengan baik, ini akan berdampak buruk terhadap reputasi maupun juga penyelenggaraan event tersebut,” kata Sandiaga.