Perlindungan sosial tersebut, termasuk Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar [KIP], KIP Kuliah, PKH [Program Keluarga Harapan], Kartu Sembako.
Bhakan, untuk perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok-kelompok rentan lainnya.
“Serta reskilling dan upskilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Prakerja,” kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Karyawan PT KAI Terduga Teroris Ditangkap, Cak Imin: Bukannya BUMN Sudah Bersih-Bersih Ya?
Strategi Kedua, pemerintah juga terus menggencarkan kebijakan hilirisasi industri.
Kebijakan tersebut, tidak hanya dapat meningkatkan penciptaan lapangan kerja yang menghasilkan produktivitas nasional, tapi juga memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya.
“Di sinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai window of opportunity kita untuk meraih kemajuan,” ucap Presiden Jokowi.
“Karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan,” lanjutnya.
Kepala Negara mengatakan, hilirisasi yang ingin dilakukan Indonesia, adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, manfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisasi dampak lingkungan.
Hilirisasi tersebut juga harus mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, dan nelayan, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil.
Baca Juga: Fakta Karyawan KAI: Jadi Tersangka Teroris, Gabung Jaringan MIB 2010, Baiat ke ISIS 2014
Presiden menambahkan, hilirisasi tak hanya dilakukan pada komoditas mineral tetapi juga nonmineral seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas potensial lainnya.
“Upaya ini sedang kita lakukan dan harus terus dilanjutkan. Ini memang pahit bagi para pengekspor bahan mentah. Ini juga mungkin pahit bagi pendapatan negara dalam jangka pendek,” jelasnya.