Baca Juga: Pecah, Putri Ariani Goyang Istana dengan Lagu Rungkad Pada Upacara HUT ke-78 RI
Tak seperti pakaian Minang lazimnya yang menggunakan suntiang, busana adat Koto Gadang identik dengan kain segi empat.
Kain segi empat tersebut, dikenakan di kepala atau dikenal dengan sebutan “tinkuluak tilakuang”.
Hal tersebut, mengisyaratkan sebagai telekung pada mukena dan menandakan bahwa masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi agama Islam.
Baca Juga: Resmikan Museum di Pacitan, SBY Absen di Sidang Tahunan MPR RI
“Model baju kurung pada pakaian adat Koto Gadang ini memiliki celah yang didesain khusus pada bagian lehernya,” ucap Wapres Ma’ruf Amin.
“Dan memiliki makna bahwa pemakainya dapat menerima masukan dari siapapun dan memiliki sikap bijaksana dalam menyikapi masukan tersebut,” pungkasnnya.***