Arahpublik.com – Pemerintah Somalia mengumumkan kebijakan pelarangan TikTok, Telegram, dan sebuah situs taruhan online, Minggu (20/8/2023).
Diduga, platform-platform tersebut diduga digunakan oleh teroris untuk melancarkan tujuan propaganda.
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Somalia mengatakan, pemerintah telah menginstruksikan kepada penyedia layanan internet untuk memutus akses ketiga platform tersebut pada 24 Agustus lalu.
Jika tidak, lanjutnya, maka akan diambil tindakan hukum yang tidak disebutkan secara spesifik.
Menurutnya, TikTok, Telegram, dan situs 1XBET digunakan oleh teroris dan kelompok penyebar amoralitas untuk menyebarkan gambar dan video kekerasan. Hal tersebut dilakukan guna mempengaruhi opini publik.
Baca Juga: Perkuat TNI, Menhan Prabowo Subianto Beli 24 Pesawat Tempur F-15EX Baru dari AS
"Melarang mereka akan mempercepat perang melawan teroris yang telah menumpahkan darah rakyat Somalia," kata Kementerian Komunikasi dan Teknologi Somalia dalam sebuah keterangan, dikutip dari africanews.com.
Sebagai informasi, keputusan ini diambil menjelang serangan militer tahap kedua terhadap kelompok Islam radikal Shebab.
Presiden Somalia
Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamoud berjanji akan menyingkirkan milisi radikal Shehab di negaranya.
Bahkan, ia akan segera mengumumkan serangan militer tahap kedua terhadap Shebab di selatan negara Somalia.
Baca Juga: ASN di Jakarta WFH, IQAir: Kualitas Udara DKI Membaik Dibanding Sebelumnya
Sehab
Selama lebih dari 15 tahun, Shehab dinyatakan telah melancarkan pemberontakan berdarah terhadap pemerintah pusat di Ibu Kota Somalia, Mogadishu.
Sejak Agustus 2022, tentara Somalia terlibat dalam serangan terhadap kelompok Shebab.
Kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda bersama dengan milisi klan lokal ini dinilai mendapat dukungan pasukan Uni Afrika dan serangan udara Amerika.
Para pejuang Shebab berhasil diusir dari Mogadishu pada tahun 2011. Tetapi, mereka tetap bercokol di daerah pedesaan.