Arahpublik.com – Budiman Sudjatmiko resmi menerima surat pemecatan sebagai sanksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia mengaku sudah mengatakan hal ini.
Pemecatan ini merupakan imbas dari dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai Capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Saya diberhentikan dari pertemuan saya dari partai yang secara formal saya ikuti, sejak 2004 menjadi kader PDI Perjuangan,” ujar Budiman dalam program Kontroversi Metro TV, Kamis (24/8/2023).
Mantan kader PDIP itu menampilkan surat pemecatan yang ditandatangani Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Dalam surat pemecatan yang tertanggal 24 Agustus 2023 ini, Budiman menyebutkan pelanggaran kode etik dan disiplin partai karena mendukung bakal calon presiden dari partai politik lain.
Dalam surat itu, tertulis jelas Budiman Sudjatmiko mendapat sanksi organisasi.
"Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sujatmiko, MAMPhil. dari Keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tulis surat tersebut.
Surat tersebut juga menjelaskan larangan bagi Budiman untuk mengikuti kegiatan politik yang mewakili PDIP.
Melarang saudara ( Budiman ) melakukan kegiatan dan menduduki jabatan apapun yang menamakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, lanjut isi surat itu.
Namun, Budiman mengaku tidak kaget dengan sanksi pemecatan yang diberikan PDIP. Dia pun menerima keputusan partai yang telah besarkan namanya.
“Sebagai salah satu kemungkinan yang sudah saya perkirakan, bukan sesuatu yang mengejutkan,” kata Budiman.
“Meskipun tidak ada pemanggilan secara resmi sebelumnya,” ujarnya.
Manuver Budiman Jadi Bola Panas di PDIP
Seperti diketahui, Budiman Sudjatmiko telah mendeklarasikan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam acara sukarelawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Baca Juga: Pendaftaran Prakerja Gelombang 60 Dibuka, Simak persyaratan, Cara Mendaftar, dan Jadwalnya Marina Convention Center, Kota Semarang , Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023) kemarin.
Budiman menyatakan dukungannya kepada Prabowo di saat dirinya masih menjadi kader PDI Perjuangan. Padahal, PDIP dengan sangat jelas mengusung bakal Capres Ganjar Pranowo.
Budiman menyatakan dukungannya kepada Prabowo di saat dirinya masih menjadi kader PDI Perjuangan. Padahal, PDIP dengan sangat jelas mengusung bakal Capres Ganjar Pranowo.
Manuver Budiman ini membuat sejumlah petinggi PDIP geram, termasuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto mengatakan, opsi bagi Budiman hanya dua, mundur atau pihak memberikan sanksi pemecatan.***