Baca Juga: Kunker di Solo, Politikus PKS Mardani Ali Sera Soroti Tiga Isu Persiapan Pemilu 2024
Bahkan, hasil pemodelan CREA menemukan pembangkit listrik tenaga batu bara adalah penyebab terhadap sekira 2.000 kematian akibat polusi udara setiap tahun di Jakarta.
Lanjut, Lauri mengatakan, analisis CREA juga menunjukan polusi udara di Jakarta merupakan campuran dari emisi lokal yang terjadi di dalam kota.
Selain itu, polutan jarak jauh yang terbawa angin dari provinsi-provinsi terdekat.
Baca Juga: Sepekan Bersama Jokowi di Afrika, Pertamina Jalin 4 Kerja Sama Bisnis Migas
Oleh karena itu, kata dia, diperlukan rencana aksi regional untuk mengatasi semua sektor utama penyumbang emisi.
Ditampik Menteri LHK
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, menampik informasi polusi udara disebabkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon.
Baca Juga: Fatwa MUI Soal Judi Online: Segala Perjudian Haram, Baik Offline maupun Online
Dia mengatakan, dari hasil analisis, pencemaran udara tidak bergerak ke arah Jakarta, melainkan ke Selat Sunda.
"Jadi bisa dikatakan bahwa bukan karena PLTU ya,” kata Siti, di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/8/2023).
“Jika dilihat dari hasil studi penggunaan batubara berpengaruh ke Jakarta sih gak sampai satu persen,” lanjutnya.
Baca Juga: Isu KPK Mau Dibubarkan, Jokowi Hanya Bilang Perlu Evaluasi dan Diperbaiki
Menurut Siti, ke depan akan dirumuskan standar-standar yang harus dikeluarkan berkenaan dengan standarisasi industri cerobong.
“Tapi memang ada pembangkit kecil yang tersebar dan arahan Bapak Presiden untuk didalami,” ucapnya.