“Sudah 846.047 situs judi diblokir sejak 2018. Masih ada 3 juta lagi hanya di situs-situs pemerintahan,” lanjutnya.
Menurutnya, hal tersebut terjadi disebabkan pengelola laman tidak kembali merawat situs pemerintah yang diretas.
“Biasanya situs-situs ini kena hack atau deface, dan pengelola web tidak sadar, tidak lagi merawat situsnya, tidak lagi dikontrak untuk mengelola,” jelasnya.
Baca Juga: Cara Kemenag Kampanyekan Moderat Sejak Dini Lewat Permainan MB Junior
Selain laman pemerintahan, Fahmi juga menemukan situs judi online juga menyusup ke dalam situs-situs akademik.
“Di situs-situs akademik ada 1,2 juta halaman web judi online yang terletak di dalam laman berdomain ac.id,” jelas Fahmi.
“Situs-situs ini jadi tempat promosi sekaligus backlink ke situs-situ judi online,” sambungnya.
Fahmi pun menjelaskan cara memantau dan memblokir situs judi online yang muncul di domain pemerintahahan, seperti go.id.
Baca Juga: ICW Ungkap 15 Bakal Caleg Berstatus Mantan Napi Korupsi, Berikut Nama-namanya!
“Dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan penyedia layanan internet dan teknologi,” kata Fahmi.
Kemudian, kata dia, penegakan hukum dengan bekerja sama para penegak hukum.
“Penegakan hukum, bekerja sama dengan penegak hukum untuk mengidentifikasi dan menindak pihak-pihak yang terlibat dalam menyebarkan konten judi ilegal,” jelasnya.
Baca Juga: Siap-siap! Bayar Pakai QRIS, BI Bakal Kenakan Biaya MDR
Koordinasi dengan Kepolisian