Ia menyebut, polusi udara di wilayah Jakarta disebabkan semburan emisi buang dari berbagai PLTU batu bara.
Baca Juga: Situs Judi Online Menyusup ke Website Pemerintah, Menkominfo: Mulai Dibersihkan
Hal ini secara jelas menunjukkan kontribusi sektor ketenagalistrikan serta sumber-sumber lintas batas secara umum.
“Analisis kami terhadap polusi udara di Jakarta baru-baru ini menunjukkan tingkat polusi meningkat ketika angin bertiup dari lokasi yang memiliki pembangkit listrik tenaga batu bara,” jelas Lauri.
Dia menegaskan, pembangkit listrik tenaga batu bara adalah bagian dari masalah polusi udara.
Bahkan, hasil pemodelan CREA menemukan pembangkit listrik tenaga batu bara adalah penyebab terhadap sekira 2.000 kematian akibat polusi udara setiap tahun di Jakarta.
Lanjut, Lauri mengatakan, analisis CREA juga menunjukan polusi udara di Jakarta merupakan campuran dari emisi lokal yang terjadi di dalam kota.
Selain itu, polutan jarak jauh yang terbawa angin dari provinsi-provinsi terdekat.
“Oleh karena itu, diperlukan rencana aksi regional untuk mengatasi semua sektor utama penyumbang emisi,” pungkas Lauri.***